Langgam.id – Dalam satu minggu terakhir, warga Sumbar sempat dikagetkan dengan kemunculan beruang madu di Kelok 44 dan Solok Selatan. Seorang warga di Solok Selatan bahkan sempat diserang beruang ketika sedang mencari sayuran.
Kepala BKSDA Kabupaten Solok, Afrilius menerangkan apabila bertemu denan beruang maka hendaklah secepat mungkin menjauh dari lokasi. Walaupun secara insting, beruang itu juga takut dan akan segera menjauh.
"Sepanjang dia tidak luka, tidak diserang, tidak diburu, kalau hanya cari makan dia tidak akan menyerang. Tapi kalau dikepung diburu nanti dia merasa terdesak saat itulah menyerang, bisa robek-robek dibuatnya karena badannya besar dan kukunya tajam," ujar Afrilius kepada langgam.id, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Kemunculan Beruang di Agam dan Solsel Diduga Karena Habitatnya Terganggu
Menurutnya, masyarakat juga harus bisa hidup berdampingan dengan hewan liar termasuk sekaligus memahami bagaimana sifat beruang. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pemahaman hal tersebut.
"Jangankan beruang dewasa, anak beruang saja bisa membunuh kita kalau dia disakiti dan diserang," tambahnya.
Pihak BKSDA juga melakukan himbauan kepada masyarakat, apabila melihat kembali kemunculan beruang tersebut, warga diminta segera membuat bunyi-bunyian, karena hal itu dapat membuat beruang menjauh.
Terkait kemunculan beruang di Kelok 44 dan Solok Selatan, BKSDA sudah menerima laporan dan sudah menanggapi. Beruang yang dikabarkan sempat menyerang warga di Solok Selatan juga sudah dihalau ke Hutan Lindung. (Rahmadi/Tasya/ABW)