Jalan Tembus Pessel-Solok Ditargetkan Bisa Dilewati Tahun 2023

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Jalan akan menyambungkan Pesisir Selatan dengan Kabupaten Solok ditargetkan bisa dilewati 2023.

BKSDA Sumbar melakukan penandatanganan RPP dan RKT dengan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar. [foto: BKSDA Sumbar]

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Jalan yang akan menyambungkan Pesisir Selatan dengan Kabupaten Solok ditargetkan bisa dilewati pada 2023.

Langgam.id - Jalan baru yang akan menyambungkan daerah Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan dengan Alahan Panjang di Kabupaten Solok ditargetkan bisa dilewati pada tahun 2023. Pelaksanaan pengerjaan jalan ini diharapkan bisa tercapai dengan baik.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) Ardi Andono mengatakan, pihaknya melakukan penandatanganan Rencana Pelaksanaan Program (RPP) selama 10 tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2022 bersama Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar di Padang, pada Rabu (9/2/2022) lalu.

"Penandatanganan merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama pembangunan strategis dalam rangka pengembangan transportasi terbatas dan mitigasi bencana yaitu pembangunan ruas Jalan Pasar Baru - Alahan Panjang," katanya, Jumat (11/2/2022).

Dia mengatakan, jalan ini nantinya melintasi kawasan Suaka Margasatwa (SM) Tarusan Arau Hilir dan menghubungkan antara Nagari Muaro Aie, Kabupaten Pesisir Selatan dengan Nagari Simpang Tanjuang Nan IV, Kabupaten Solok sepanjang 7,19 Km.

Kerja sama ini terangnya, membahas soal, perlindungan dan pengamanan kawasan, pengawetan flora dan fauna, peningkatan peran dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan, penguatan kelembagaan, pemulihan ekosistem, dan pengembangan wisata alam terbatas.

"Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan yang berwawasan lingkungan di Sumatra Barat dan mendorong peningkatan pengelolaan serta kelestarian kawasan konservasi SM Tarusan Arau Hilir," katanya.

Dilanjutkannya, pembangunan memiliki efek samping nantinya seperti meningkatnya potensi pengambilan kayu, perladangan di kawasan hutan hingga meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar. Diharapkan nantinya dapat diantisipasi dan diatasi dengan baik.

Selain itu Ardi juga berharap agar Pemprov Sumbar terus mendukung upaya pelestarian kawasan konservasi sebagai sumber kekayaan dan kebanggaan daerah dan nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar Era Sukma Munaf juga mengharapkan pelaksanaan kegiatan kerja sama dapat berlangsung dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Jalan ini ditargetkan bisa dilewati pada tahun 2023 nantinya.

Baca juga: Cegah Rusaknya Hutan, Pembangunan Jalan Solok-Pessel Harus Sesuai Kaidah Konservasi

"Baik secara administrasi maupun fisik dan menekankan agar awal tahun 2023, ruas jalan tersebut minimal telah dapat dilewati," katanya.

Dapatkan update berita Padang – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Kembali Pimpin Padang Panjang, Hendri Arnis Janjikan 33 Progul
Kembali Pimpin Padang Panjang, Hendri Arnis Janjikan 33 Progul
Liga 1: Tandang ke Persis Solo, Semen Padang FC Targetkan Bawa Poin Penuh
Liga 1: Tandang ke Persis Solo, Semen Padang FC Targetkan Bawa Poin Penuh
Calon Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani Blusukan di Pasar Sikabau
Resmi Jadi Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani Kepala Daerah Perempuan Pertama di Sumbar
PTUN Jakarta memutuskan gugatan (keberatan) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang
Kesalahan Teknis pada e-Court, Gugatan LBH Padang atas Pencemaran di PLTU Ombilin Kandas
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Efisiensi anggaran APBD dan APBN yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah ternyata sangat berdampak ke sektor industri perhotelan dan
Hotel-hotel di Sumbar "Tercekik" Dampak Efisiensi Anggaran, Food and Breakfast hingga Okupansi Menurun