Langgam.id - Pemprov Sumbar bakal menyiapkan rancangan peraturan daerah (ranperda) terkait penatausahaan komoditi gambir.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, dalam regulasi itu nantinya ada standarisasi harga gambir. Dengan begitu diharapkan bisa memberikan kepastian dan kestabilan harga komoditi unggulan Sumbar itu.
"Insya Allah kita akan siapkan ranperdanya nanti untuk menjadi dasar pengaturan gambir, termasuk penetapan harga dasar," ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/2/2022)
Menurut Mahyeldi, kata kunci untuk menjawab persoalan gambir adalah menjaga kualitas. Caranya melalui peran aktif pemerintah melalui Dinas Pertanian untuk secara intensif melakukan pembinaan dan evaluasi berbagai kekurangan.
"Kuncinya adalah kualitas yang harus diperbaiki. Selama ini dinas kurang perhatian. Perlu pembinaan pada para petani sekaligus evaluasi, mungkin peralatannya, mungkin pengetahuannya," ucapnya saat bertemu para eksportir gambir asal India dengan asosiasi dan kelompok tani gambir Sumbar di Gubernuran Sumbar, Senin (14/2/2022).
Mahyeldi mengungkapkan, bahwa petani dan pengusaha saling membutuhkan. Hubungan saling menguntungkan harus menjadi dasar.
"Petani dan pengusaha sudah mau datang, duduk bersama seperti ini sudah merupakan wujud niat baik. Mari kita bangun semangat kebersamaan. Semoga para petani kedepan lebih terorganisir dan hubungan dengan pengusaha juga semakin lebih baik," harapnya.
Sementara itu, salah seorang eksportir gambir asal India, Rajes mengatakan, bahwa sebagai pengusaha, pihaknya sangat siap membeli gambir produksi masyarakat dengan harga tinggi, asal produknya bagus dan berkualitas.
"Soal harga harus dikontrol pemerintah daerah, sebab di dunia hanya ada di Sumbar. Kita siap beli harga mahal, tapi kualitas harus dijaga sebab banyak gambir yang dicampur tanah atau pupuk," ungkapnya.
Baca juga: Petani Pessel Minta Gubernur Persiapkan Hilirisasi Industri Gambir
Ketua Kadin Sumbar, Ramal Saleh menyebutkan, bahwa saat ini memang diperlukan pengolahan sedemikian rupa supaya standar kualitas ekspornya bisa terjaga, seperti halnya komoditi karet.
Dengan begitu terang Ramal, diharapkan harga jelas dan tidak fluktuatif.
—