Intensitas Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana di Sumbar

intensitas hujan

Ilustrasi Hujan (pixabay)

Langgam.id-Kota Padang dan sejumlah daerah lainnya di Sumatra Barat (Sumbar) dilanda hujan dengan intensitas lebat dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat diimbau waspada dengan potensi bencana seperti banjir, longsor, dan angin kecang.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman Sakimin mengatakan berdasarkan analisis terbaru masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Padang Pariaman, Pariaman, Padang dan wilayah di sekitarnya.

"Kondisi ini dapat meluas ke wilayah Agam, Padang Panjang, Tanah Datar, Kota Solok, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai dan wilayah di sekitarnya, Kondisi ini diprakirakan berlangsung hingga pukul 11:00 WIB ini," katanya.

Dia mengatakan hujan yang terjadi beberapa hari belakangan di Padang memang lebih lebat dari biasanya. Hal ini secara umum Indonesia berada di masa pancaroba yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Biasanya di saat musim pancaroba menurutnya ada daerah yang mengalami cuaca esktrim termasuk di Sumbar. Kondisi ini disebabkan di sebelah barat pulau Sumatera ada pertemuan perlambatan arus dan arah kecepatan angin.

"Sumbar kena dampak, jadi di atmosfer Sumbar berpotensi pertumbuhan awan hujan yang cukup banyak, didukung memang masih musim penghujan dan pancaroba ini dengan sirkulasi dinamika atmosfer gitu kina kena efek," katanya.

Selain itu kemarin juga terjadi petir yang keras di Sumbar. Menurutnya itu terjadi karena peralihan dari cuaca yang panas  terik beberapa hari kemudian tiba-tiba hujan. Ini mengakibatkan penguapan cukup tinggi.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sumbar hingga 30 Mei Mendatang

Penguapan yang tinggi yang mengakibatkan berkumpul dengan akumulasi volume awan yang cukup besar disebut awan comolunimbus. Awan itu mengandung petir dan angin kencang selain hujan.

"Jadi kalau awannya semakin besar maka semakin besar potensi petir dan angin kencang, biasanya di awal saja, nanti kalau sudah sering hujan petirnya semakin berkurang," katanya.

Kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga kini diperkirakan akan terjadi sampai akhir Mei dan pertengahan bulan Juni. Meski demikian, Sumbar adalah zona non musim jadi aka tetap ditemukan hujan meski di musim kemarau.

Ia mengingatkan agar masyarakat waspada terutama daerah rendah karena berpotensi banjir. Kemudian warga yang tinggal di dekat lereng agar waspada karena bisa terjadi tanah longsor.

"Kita ingatkan warga kalau terjadi hujan lebat dalan waktu yang lama patut meningkatkan kewaspadaan, yang di daerah rendah waspadai banjir dan di daerah lereng tingkatkan kewaspadaan longsor," tuturnya.(Rahmadi/Ela)

Baca Juga

IMBI Sumbar Bantu Korban Banjir Bandang di Tanah Datar dan Agam
IMBI Sumbar Bantu Korban Banjir Bandang di Tanah Datar dan Agam
Sebanyak 13 mahasiswa yang terdampak bencana alam banjir bandang di Agam menerima beasiswa pendidikan dari Yayasan Minang Diaspora.
Minang Diaspora Serahkan Beasiswa Bagi 13 Mahasiswa Terdampak Bencana di Agam
Sebanyak 25 unit hunian sementara untuk pengungsi banjir bandang di beberapa kecamatan di Tanah Datar akan dibangun oleh FRPB
25 Unit Hunian Sementara Dibangun untuk Warga Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengunjungi dua Sekolah Dasar di Kabupaten Agam pada Jumat (24/5/2024). Sekolah tersebut yaitu SD 05
Wagub Sumbar Kunjungi Anak-anak Korban Bencana di Agam
Ribuan Komix Herbal untuk Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar
Ribuan Komix Herbal untuk Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar
Presiden Joko Widodo (Jokowi)) memerintahkan Kementerian PUPR untuk menambah jumlah sabo dam di Sumatra Barat (Sumbar). Hal itu dilakukan untuk mencegah bencana banjir bandang
Butuh 56 Sabo Dam Atasi Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi: Sekarang Baru Ada Dua