Inovasi Produk dalam Peningkatan Nilai Tambah Buah Sawo

Risa Meutia Fiana

Indonesia merupakan daerah yang dianugrahi berbagai macam buah-buahan salah satunya adalah buah sawo. Buah Sawo memiliki rasa yang sangat manis disebabkan pada daging buahnya memiliki kandungan gula berkisar 15-20%.

Buah Sawo dikonsumsi dalam bentuk segar karena rasanya yang manis dan aromanya yang harum. Saat tiba musimnya buah sawo mengalami penurunan harga jual, selain itu buah yang dihasilkan sangat banyak dan melimpah sehingga buah banyak terbuang karena buah sawo segar tidak dapat bertahan lebih dari satu minggu.

Namun jika produksi buah sawo sedikit, konsumen kadang sulit untuk menemukan buah sawo dipasaran. buah sawo termasuk salah satu buah  yang tidak  tahan lama setelah  matang, sehingga dibutuhkan teknik pengawetan  yang tepat agar bisa lebih di optimalkan pemanfaatannya.

Buah sawo merupakan buah yang mudah mengalami kerusakan secara fisiologis, mekanis dan fisik sehingga buah sawo memiliki umur simpan yang pendek. Hal tersbut terjadi karena buah sawo merupakan buah klimaterik.

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan inovasi produk yang dapat meningkatkan nilai tambah buah sawo. Pentingnya inovasi produk olahan sawo yaitu memberikan nilai tambah bagi hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, mampu memberikan pengaruh perubahan kearah perbaikan struktur perekonomian masyarakat.

Memperpanjang waktu dan jumlah persediaan sawo, sawo yang diolah pasti akan akan terawetkan dan dapat bertahan lebih lama dari pada bahan segar dan memudahkan penyimpanan dan distribusi.

Diversifikasi produk olahan buah sawo diantaranya yaitu selai buah sawo, cookies sawo, sirup buah sawo dan es krim buah sawo.

*Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unand

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Luas lahan sawah di Sumatra Barat (Sumbar) pada 2022 lalu mencapai 199.988,07 hektare. (Ha). Jumlah meningkat dibandingkan pada 2021
Bukan Solok, Ini Daerah yang Memiliki Lahan Sawah Terluas di Sumbar
15 Tahun Fateta Unand, Kepakkan Teknologi Pertanian untuk Ketahanan Pangan Nasional
15 Tahun Fateta Unand, Kepakkan Teknologi Pertanian untuk Ketahanan Pangan Nasional
Menikmati Durian Sepanjang Tahun
Menikmati Durian Sepanjang Tahun
Solusi Ramah Lingkungan dan Sehat
Solusi Ramah Lingkungan dan Sehat
Hidroponik Solusi Kebutuhan Sayur Sehat Keluarga
Hidroponik Solusi Kebutuhan Sayur Sehat Keluarga
40 PPL dari 8 Kabupaten di Sumbar Ikuti Pelatihan Fasilitator Pertanian Udara Bersih
40 PPL dari 8 Kabupaten di Sumbar Ikuti Pelatihan Fasilitator Pertanian Udara Bersih