Inovasi Digital: Transformasi Ekonomi Budaya melalui Media Online

Inovasi Digital: Transformasi Ekonomi Budaya melalui Media Online

Shielsa Nurhayyuni. (Foto: Dok. Pribadi)

Digitalisasi di era globalisasi tidak lagi menjadi hal yang membuat publik heran, dari semua kalangan umur pada era ini mau tidak mau dan secara langsung ataupun tidak langsung sudah menggunakan media digital dalam kesehariannya. Digitalisasi ini juga merupakan hal yang mempunyai peran yang amat penting dalam keberlangsungan ekonomi dan budaya suatu daerah. Salah satu produk dari digitaliasasi ini adalah media online, yang mana media online ini memainkan peran yang cukup penting dalam transformasi baik dalam segi ekonomi maupun budaya.

Media online saat ini selain untuk hiburan juga banyak digunakan untuk ajang promosi. Misalnya TikTok dan Instagram  yang sudah beberapa tahun belakangan ini banyak digunakan untuk promosi, mulai dari produksi produk ekonomi kreatif bahkan sampai pada tahap penjualannya, selain dari sektor ekonomi promosi melalui media online ini juga gencar dilakukan pada sektor budaya, contohnya melalui program Bangga Buatan Indonesia.

Dengan tranformasi ekonomi dan budaya ke arah digital ini tentunya jga membuat adanya pengaruh pada perilaku konsumen di sektor ekonomi dan budaya, mulai dari cara mencari, membayar, menggunakan hingga membuang barang yang telah dibeli setelah dikonsumsi ikut berubah pada era ini, terkadang pengaruh media online bagi konsumen juga menimbulkan adanya perilaku konsumtif pada konsumen yang diakibatkan fomo, ikut-ikutan setiap ada trend dan sebagainya. Dalam sektor budaya, digitalisasi dan media online ini memeberikan kemudahan akses terhadap berbagai jenis konten budaya, mulai dari musik, film, buku sampai pada seni. Media online sangat memungkinkan untuk konsumen mudah mengakses dan mengeksplorasi konten budaya dari daerah yang berbeda bahkan dari berbagia penjuru dunia. Tantangan dalam tranformasi ini tentunya juga ada, yang mana para pelaku industri budaya dipaksa untuk harus lebih kreatif dan mampu mengikuti trend digital untuk menjangkau konsumen.

Banyak strategi digital yang digunakan dalam era ini, seperti melalui pemasaran digital atau digital marketing, yaitu dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Intagram, TikTok , serta X untuk membagikan konten tertentu dan berinteraksi langsung dengan audience. Atau melalui SEO (Search Engine Optimization) yaitu dengan emningkatkan situs web atau konten online agar muncul lebih tinggi dalam pencarian di aplikasi Google. Selanjutnya ada juga yang memalui e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan lainnya, platform ini biasanya juga menyediakan pembayaran dengan berbagai cara mulai dari pebayaran digital sampai pada sistem COD yang tentu saja membuat konsumen lebih dimudahkan dalam pembayaran saat membeli suatu barang. Dan yang tidak kalah menarik adalah melalui konten online yang menyediakan konten budaya streaming dan unduhan digital seperti Spotify, film dan serial Tv di Netflix dan e-book.

 Dalam  transformasi digital ini para pelaku industri mempunyai peluang yang cukup baik, salah satu peluang terbesarnya yaitu askes pasar yang lebih luas hingga bisa mencapai akses global, hal ini tentunya karena tidak adanya batasan jangkaun digital dalam proses pemasaannya hingga bisa lebih banyak dikenal masyarakat. Selain itu juga diuntungkan dengan peluang adanya kemitraan dan kolaborasi dengan pihak tertentu, interaksi yang lebih baik dengan konsumen dan lain sebagainya.

Namun disamping peluang tersebut, tentunya juga terdapat tantangan. Tantangan dalam mengahadapi inovasi digital ini seperti hak cipta dalam konten, karena sering kali terdapat pembajakan atau pelanggran konten oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, pemahaman teknologi jua menjadi tantangan karena belum semua orang bisa menggunakan teknologi digital dengan baik. Selain itu, masih ada tantangan lain seperti persaingan global, perubahan model bisnis yang sebelumnya masih tradisional beralih ke digital dan keterbatasan kreativitas dalam konten di media sosial tersebut.

Salah satu contoh transformasi digital dan media online ini adalah perjalanan Netflix,  yang mana Netflix ini dulunya berawal dari layanan pengiriman DVD namun tetap dengan visi membawa hiburan ke tatanan baru yaitu streaming konten tanpa batas dan pada saat ini Netflix sudah berhasil merealisasikan visinya tersebut, hal ini memperlihatkan prilaku konsumen yang mulai bergeser, seperti konsumen yang membeli dan menyewa untuk mengakses series atau film yang ada di Netflix. Hal ini ikut serta didukung dengan adanya buzzer yang melakukan promosi di media sosial lain tentang series maupun film yang terdapat di Netflix tersebut, sedangkan tantangan yang dihadapi adalah persaingan ketat dengan platform streaming lainnya, hak cipta konten dan banyaknya pembajakan yang dilakukan.

Melalui perjalanan Netflix tersebut kita dapat mengetahui bagaimana inovasi digital ini mengubah lanskap ekonomi dan budaya, yang membuktikan bahwa visi yang tepat yang dsertai dengan kemampuan berdaptasi yang baik kan menjadi pendorong di era trasformasi digital ini.

*Penulis: Shielsa Nurhayyuni (Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)

Baca Juga

Operasi Tangkap Tangan (OTT) telah menjadi instrumen yang sangat efektif dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Meski demikian,
OTT Itu Penting: Sebuah Bantahan untuk Capim KPK Johanis Tanak
Pada tahun 2024 ini pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan digelar di 10.846 tempat pemungutan suara (TPS) dengan jumlah pemilih
Menolak Politik Uang: Menjaga Integritas Demokrasi di Sumatra Barat
Konsep multiverse atau "alam semesta jamak" telah lama menarik perhatian ilmuwan dan filsuf sebagai cara untuk memahami potensi keberadaan
Multiverse: Dimensi Paralel dalam Sains dan Budaya Populer
Pasaman Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatra Barat, dikenal dengan keberagaman etnis dan budayanya. Wilayah ini dihuni oleh
Romantisme Asimilasi di Pasaman Barat
Indak karambia amak ang ko do..!" Ungkapan dalam bahasa Minang itu pernah terlontar dari Bapak Republik ini kepada kolonial Belanda yang saat
Amarah Tan Malaka: Umpatan dalam Bahasa Minang kepada Kolonial Belanda
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad berkembang di tengah masyarakat Arab Jahiliah yang akidah dan moralnya sangat rusak, sehingga
Kejayaan Ilmu Pengetahuan Islam: Inspirasi dari Masa Lalu untuk Kebangkitan Masa Kini