Palanta Langgam - Inovasi dari civitas akademika Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas (Unand) mudahkan pekerjaan pembuat kerupuk jengkol.
Alat penumbuk sekaligus memimipihkan jengkol menjadi kerupuk ini merupakan desain alat modifikasi dari Chindy Mayori Aurora, angkatan 2018 Prodi TPB Fateta Unand. Alat ini diserahkan sebagai bagian pengabdian masyarakat ke pengrajin (UMKM) kerupuk jengkol di Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (20/10/2022).
Chindy menjelaskan, alat yang memudahkan penumbukan dan pemipihan kerupuk jengkol ini menggunakan metoda ergonomi dan data antropometri.
Ergonomi adalah ilmu yang membicarakan desain untuk manusia. Secara simpel, istilah ini dapat diartikan sebagai sebuah upaya menyesuaikan lingkungan kerja dengan kebutuhan pengguna atau manusianya. Tujuan penyesuaian tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi rasa tidak nyaman saat bekerja.
Sementara data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannya.
Kapasitas mesin 2.8446 kg/jam, dengan dimensi alat 80x70x40 cm. Ia butuh sebulan untuk melakukan penelitian alat ini.
"Efisiensinya dengan motor listrik 0.5 hp," ujarnya.
Dia menambahkan, sekali menumbuk, 2 alat langsung bekerja. Sehingga kapasitas memproduksi lebih banyak dibanding manual.
"Hasil tipis, sama rata. Tumbukan dengan berat jengkol 200 gram hanya perlu waktu 4 menit," katanya. (Osh)