Langgam.id - Seorang penumpang moda transportasi Trans Padang terpaksa diturunkan pramugara karena tidak memiliki kartu Brizzi sebagai alat pembayaran pada Jumat (11/10/2019). Hal ini dialami Reno Fernandez yang merupakan seorang Dosen di Universitas Negeri Padang (UNP).
Berikut kronologis lengkap Reno diturunkan dari Trans Padang karena tidak memiliki kartu Brizzi:
- Reno menaiki Trans Padang di halte sesudah Korem 032 Wirabraja. Ia merencanakan akan menuju kampus UNP. Diketahui, Reno tidak begitu rutin menggunakan moda transportasi Trans Padang.
- Di halte ini, selain Reno, juga terdapat seorang penumpang perempuan lainnya yang bersamaan dengannya menaiki Trans Padang.
- Sesampainya di dalam bus Trans Padang dan dalam perjalanan, seorang pramugara meminta kartu Brizzi kepada Reno. Karena tidak punya, Reno bertanya kembali kepada pramugara apakah tidak bisa tunai.
"Engga bisa tunai? Engga bisa Pak jawab petugas (pramugara). Prosedurnya gimana saya tanya. Ya beli kartu Brizzi katanya. Oke, saya beli. Tapi malah enggak bisa di dalam bus, belinya di halte Imam Bonjol," cerita Reno kepada langgam.id, Minggu (13/10/2019).
- Karena tidak memiliki kartu Brizzi tersebut, kemudian Reno terpaksa diturunkan oleh pramugara di halte Gubernuran. Akibat dari insiden ini, Reno pun meneruskan perjalananku ke UNP mengunakan ojek online.
Reno mengaku tidak mempermasalahkan tindakan pramugara untuk menurunkannya ke halte berikutnya karena merupakan tugasnya. Namun, ia menyayangkan kebijakan pembayaran Trans Padang harus mengunakan kartu Brizzi tersebut dianggap tidak adil.
"Bagaimana dengan orang daerah yang datang ke Padang? Kita menjadi penting masalah ini, orang baru ke Padang lalu dengan tiba-tiba turun di jalan dengan uang yang pas-pasan. Kalau kita diturunkan bisa dilanjutkan dengan ojek. Kalau orang duitnya pas-pasan," cetusnya.
Terkait insiden ini, Reno merencanakan akan melaporkan ke Ombudsman RI Perwalian Sumbar. Dijadwalkan, laporan tersebut dilakukan pada Senin (14/9/10/2019) besok.
Menurut Reno, apa yang dialaminya itu telah didiskusikan bersama rekan-rekannya di UNP beserta mahasiswa. Ia menyayangkan kebijakan terkait pembayaran moda transportasi Trans Padang tersebut.
"Masalahnya kenapa tidak ada sama sekali proses transisi. Kalau argumentasi Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang dengan Brizzi Trans Padang mendapatkan untung cukup besar, untung itu akan lebih besar apabila memberlakukan Brizzi secara biasa dengan tiket biasa," tuturnya. (Irwanda/RC)