Indonesia Diselimuti Suhu Dingin Mulai Juli Hingga Agustus, karena Fenomena Ini

Suhu dingin di Indonesia

Ilustrasi Suhu Dingin. [foto: Ist]

Langgam.id - Beberapa Wilayah di Indonesia kini tengah mengalami perubahan suhu yang cukup drastis pada awal bulan Juli ini.  Jika biasanya memasuki pertengahan tahun, suhu di beberapa wilayah Indonesia memasuki  musim kemarau, namun kini sedikit dari tahun sebelumnya.

Pasalnya, di beberapa wilayah Indonesia justru mengalami penurunan suhu yang cukup drastis. Bahkan suhu dingin ini telah dirasakan hampir semua orang di seluruh wilayah Indonesia.

Perubahan suhu yang cukup drastis ini dianggap sebagai hal yang rutin terjadi di Tanah Air.  Peningkatan suhu yang terjadi di Indonesia dikarenakan fenomena Aphelion. Fenomena ini sendiri merupakan salah satu kondisi di mana bumi berada di titik terjauh dari matahari.

Lampiran Gambar

Kondisi ini bisa disebabkan karena orbit bumi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran.  Berbentuk lingkaran sempurna justru memiliki kelonjongan sekitar 1/60. Lantaran hal itu akan menyebabkan jarak bumi dari matahari semakin Jauh.

Menurut perkiraan, tahun ini fenomena Aphelion akan terjadi pada awal bulan Juli hingga Agustus mendatang.

Selain fenomena Aphelion, suhu di bumi semakin meningkat karena disebabkan oleh langit yang tertutup awan. Alhasil, permukaan bumi tidak mendapat sinar matahari secara sempurna.

Suhu dingin yang meningkat drastis di Indonesia juga dapat disebabkan karena angin bertiup dari arah selatan menuju  utara. Hal ini berkaitan karena Australia yang berada di utara Indonesia kini tengah mengalami musim dingin.

Beberapa daerah di Indonesia  yang paling terdampak dengan peningkatan suhu secara drastis ini yaitu Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan beberapa wilayah di selatan khatulistiwa.

Kendati demikian tidak sepenuhnya mempengaruhi  panas matahari yang diterima oleh bumi.  hal itu disebabkan, panas yang dipancarkan matahari diterima oleh bumi secara merata. Namun karena beberapa faktor lainnya beberapa wilayah justru mendapatkan sinar matahari yang kurang.

Fenomena aphelion sendiri membuat diameter matahari terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya. berbanding terbalik dengan aphelion, fenomena perihelion justru akan membuat suhu di permukaan bumi semakin panas lantaran jarak Matahari dan bumi berada di titik terdekat.

Tag:

Baca Juga

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman, memprakirakan kondisi cuaca sepekan ke depan di Sumatra Barat akan diwarnai
BMKG Prakirakan Sumbar Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir Sepekan ke Depan
intensitas hujan
BMKG: Puncak Musim Hujan di Sumbar Bisa Sampai Desember
BMKG Perkirakan Sumbar Masih Diguyur Hujan Beberapa Hari ke Depan
BMKG Perkirakan Sumbar Masih Diguyur Hujan Beberapa Hari ke Depan
Iklim Ekstrem, Supermoon, dan Banjir Rob. Apakah ada Kaitannya?
Iklim Ekstrem, Supermoon, dan Banjir Rob. Apakah ada Kaitannya?
Langgam.id - Belasan Jemaah Haji asal Indonsia dilaporkan positif Covid-19 usai Tes Antigen setina di Debarkasi sejak 15 Juli 2022.
Cuaca di Madinah Capai 43-46 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Gunakan Alas Kaki di Pelataran Nabawi
Langgam.id- Ilustrasi hujan
Prakiraan Cuaca di Sumbar Hari Ini, Waspada Hujan Petir