Indonesia Berduka: Sejarawan Mestika Zed Tutup Usia

Indonesia Berduka: Sejarawan Mestika Zed Tutup Usia

Mestika Zed. (Foto: Dok Langgam)

Langgam.id – Dunia pendidikan Indonesia diselimuti awan kelabu karena kehilangan salah satu putra terbaiknya asal Minangkabau, Sejarawan Mestika Zed.

Guru Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Negeri Padang (UNP) itu menghembuskan nafas terakhir, pada Minggu (1/9/2019) sekitar pukul 08.40 WIB di RSUP Dr M Djamil Padang.

“Pak Mes meninggal pukul 8.40 WIB di RSUP M Djamil,” kata Erniwati, Ketua Jurusan Sejarah UNP kepada Langgam.id.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNP M Isa Gautama juga membenarkan kabar duka tersebut. Dia mengatakan jenazah almarhum akan disemayamkan di UNP sebelum dibawa ke kampung halamannya di Lima Puluh Kota.

“Informasi yang saya peroleh, jenazah Prof Mestika akan disemayamkan di kampus menjelang Zuhur, dan selanjutnya dimakamkan di kampung beliau, Batu Hampar,” tulisnya.

Pria kelahiran Batu Hampar, Limapuluh Kota, 19 September 1955 itu merupakan salah satu sejarawan terkemuka Indonesia yang aktif menulis berbagai buku serta aktif meluruskan sejarah tentang Indonesia.

Mestika Zed merupakan sedikit dari sejarawan Indonesia yang saat ini giat meluruskan dan mengoreksi sejarah bangsa. Terutama yang terkait dengan peran tanah kelahirannya, Sumatra, yang selama ini selalu dipinggirkan dalam buku-buku sejarah Nasional.

Almarhum juga aktif meluruskan sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, dan sejarah Giyugun Sumatra, tiga peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang berpusat di Bukittinggi dan Padang (Sumatra Barat), yang selama ini diabaikan dan bahkan mendapat tempat tak terhormat dalam sejarah Indonesia.

Mestika memperoleh gelar sarjana dari Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada pada tahun 1980.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Vrije Universiteit, Belanda meraih gelar MA pada tahun 1983. Setahun kemudian dia mengikuti program penyetaraan S2 di Jurusan Sejarah Universitas Indonesia, dan pada 1991 mendapatkan Ph.D dari kampusnya Vrije Universiteit di bidang Sejarah. (ZE)

Baca Juga

Berita Sawahlunto - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Tambang Ombilin bakal dijadikan perjalanan wisata minat khusus.
Masuk Kurikulum Muatan Lokal, Modul P5 WTBOS Diuji Coba di SMAN 1 Sumbar
Dukung Pendidikan, Bank Nagari Salurkan CSR ke UNP
Dukung Pendidikan, Bank Nagari Salurkan CSR ke UNP
Kota Padang Bersatu untuk Pendidikan Maju
Kota Padang Bersatu untuk Pendidikan Maju
Orasi Ilmiah di Wisuda UNP, Epyardi Sampaikan Strategi Ciptakan SDM Unggul Sumbar
Orasi Ilmiah di Wisuda UNP, Epyardi Sampaikan Strategi Ciptakan SDM Unggul Sumbar
BSI Dukung Peningkatan Pendidikan di Sumatra Barat Lewat Beasiswa
BSI Dukung Peningkatan Pendidikan di Sumatra Barat Lewat Beasiswa
Wisuda ke 136, UNP Luluskan 3.780 Wisudawan
Wisuda ke 136, UNP Luluskan 3.780 Wisudawan