Langgam.id - Makna kemerdekaan sesungguhnya belum menyentuh Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Perayaan kemerdekaan RI yang ke-75 tahun tinggal menghitung hari, tapi Garabak Data masih bergelimang ketertinggalan.
Akses jalan dari Nagari Garabak Data sampai Batu Bajanjang (ibu kota kecamatan Tigo Lurah), membutuhkan waktu dua jam perjalanan.
"Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Apalagi melihat akses jalannya yang hanya bisa dilalui mobil gardan dua (4x4) itupun kita harus ekstra hati-hati. Bahkan tadi ada jembatan kayu yang sudah rapuh, terpaksa kami harus melalui sungai," ucap Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, yang menyambangi nagari itu, Selasa lalu.
Sehingga, satu hal yang pasti, setiap hari warga Garabak Data harus melewati sungai-sungai dan jalan yang berlubang untuk menuju Kecamatan Tigo Lurah untuk membawa hasil panennya. Termasuk aktivitas anak-anak pulang pergi sekolah, seperti SMP dan SMA. Walau hanya mengandalkan sepeda motor trail.
"Dulunya Garabak Data dan Batu Bajanjang sebagai alat tranportasinya hanya menggunakan Kudo Baban (Kuda Beban) untuk membawa hasil panen padi sebagai sumber penghasilannya kepasaran umum," jelas Nasrul Abit.
Dalam kunjungan itu, Nasrul Abit juga memberikan bantuan di Puskesmas Batu Bajanjang Kecamatan Tigo Kelurahan Kabupaten Solok berupa, Alat Pelindung Diri (APD) yaitu, 5 pasang sepatu boot, 10 buah google mask dan 20 pakaian azmat, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dimasa pandemi saat ini.
"Saya berharap bantuan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang ada di Batu Bajanjang ini. Kepedulian ini sebagai antisipasi agar penyebaran virus corona tidak berkembang sampai di sini," harapnya, sebagaimana rilis yang diterima Langgam.id.
Baca Juga: Kibarkan Bendera Perang, Yulfadri Tantang Epyardi Asda di Pilkada Kabupaten Solok
Camat Tigo Lurah Sardimus juga meminta, agar pemprov Sumbar bisa membatu puskesmas Batu Bajanjang berupa alat-alat fasilitas kesehatan dan satu unit kendaraan ambulance (4x4) bisa membawa pasien dari daerah terpencil seperti Nagari Simanau, Batu Bajanjang, Rangkiang Luluih dan sekaligus meminta perbaikan akses jalan dan telekomunikasi di daerah tersebut sehingga mereka keluar dari ketertinggalan.
Walinagari Batu Bajanjang Dahrul Asri, juga mengharapkan adanya jaringan internet dan perbaikan akses jalan ke nagari sehingga memudahkan akses masyarakat yang bertani.
"Masyarakat Batu Bajanjang mayoritas mata pencariannya di sektor pertanian. Karena akses jalan masih buruk menuju jorong-jorong sangat sulit untuk mengangkut hasil pertanian dan kebun ke luar nagari," sebutnya.
Selain itu, Dahrul Asri meminta pemerintah untuk memberikan bantuan bibit dan cara meningkatkan hasil pertanian di daerah tersebut. (Osh)