Hujan Ekstrem Berpotensi Guyur Sumbar Selama Agustus

Hujan Ekstrem Sumbar, kota padang korban, angin kencang sumbar

Ilustrasi Hujan (Pixels)

Langgam.id-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman memperkirakan hujan dengan intensitas rendah terjadi pada Agustus, namun juga terbuka peluang terjadinya hujan ekstrem.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Padang Pariaman Yudha Nugraha menjelaskan hari ini terjadi hujan pada pagi hari dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Pasaman, Payakumbuh, Dharmasraya, Pesisir Selatan, dan Solok Selatan.

"Sementara hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Padang Pariaman, Padang, Pariaman, Padang Panjang, Sijunjung, Sawahlunto, Kabupaten Solok," katanya Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Tak Ada Kemarau di Sumbar, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Akhir Juli dan Awal Agustus 2020

Sedangkan sore hingga malam hari diperkirakan berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah. Hal ini menurutnya cenderung terjadi disebabkan oleh pemanasan lautan pada siang hari, dimana pada malam hari akumulasi uap air sudah terkumpul dalam jumlah yang cukup sehingga terbentuk hujan.

"Kondisi ini merupakan karakteristik umum dari wilayah pesisir barat Sumbar. Kondisi ini cenderung terjadi Satu hingga dua hari, sehingga untuk esok hari kami memprakirakan kondisi cuaca dominan berawan," ujarnya.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Tinggi di Musim Kemarau

Ia mengatakan pada bulan Agustus, curah hujan masih dalam kategori curah hujan bulanan rendah, namun peluang hujan ekstrem yang menyebabkan bencana masih dapat terjadi.

"Pada bulan Agustus masih ada peluang hujan ekstrem, sehingga masyarakat perlu mewaspadai," katanya.

Sejumlah titik yang perlu diwaspadai karena rawan longsor sebagian besar masih sama dengan lokasi biasanya, terutama di wilayah Bungus Padang, Lembah Anai, Malalak, Palupuh Agam, dan daerah Lembah Gumanti.
"Sedangkan kondisi angin kencang kami melihat peluang kecil terjadi di wilayah Sumatera Barat dengan melihat faktor penyebab cuaca buruknya," katanya.

Baca Juga

Petaka di Lapas Bukittinggi: Warga Binaan Oplos Alkohol Parfum-Minuman Kemasan, 1 Meninggal Dunia
Petaka di Lapas Bukittinggi: Warga Binaan Oplos Alkohol Parfum-Minuman Kemasan, 1 Meninggal Dunia
Praktisi keinsinyuran nasional, Ulul Azmi, berpandangan kondisi Sumatra Barat (Sumbar) dinilai mengalami stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi
Praktisi Keinsinyuran: Kepemimpinan di Sumbar Perlu Akselerasi Pembangunan dan Inovasi
Susunan Kloter Jemaah Haji Embarkasi Padang
Susunan Kloter Jemaah Haji Embarkasi Padang
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban