Hijaukan Kembali Lokasi Tambang Ilegal Solok Selatan, Upaya Cegah Terjadinya Bencana

PENANAMAN POHON

Penghijauan kembali salah satu lokasi tambang ilegal di Solok Selatan (Foto: Humas Pemkab Solsel)

Langgam.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Foroum Komunikasi Pimpinan Kecamatan  (Forkopimcam) Sangir Batang Hari (SBH) deklarasikan peduli lingkungan hidup di lokasi tambang emas ilegal, Jorong Timbahan, Nagari Abai, Kabupaten Solok Selatan, Rabu (1/01/2020).

Dekralarasi itu sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan Danrem 032 Wirabraja, Brigjend TNI Kunto Arief Wibowo di Solok Selatan pasca bencana banjir melanda daerah tersebut.

“Lokasi ini merupakan hutan lindung dengan kondisi sangat memprihatinkan, karena ulah tangan manusia. Sehingga menyebabkan hutan gundul dan keasrian hutan hilang,” ujar Pabung Kodim 0309 Solok, Mayor Inf Togar Harahap melalui rilis yang diterima Langgam.id, Kamis (2/01/2020).

Dikatakan Togar, usai deklarasi, kegiatan akan dilanjutkan dengan penanaman pohon di lokasi hutan yang telah gundul akibat tambang. “Kita sepakat untuk melakukan penghijauan kembali lahan yang sudah tandus, kita tanam pohon dan semprotkan Bios 44. Ini upaya pencegahan terjadinya banjir,” jelasnya.

Menurutnya, peneyemprotan Bios 44 dapat menyuburkan kembali bekas tanah yang sudah digunakan untuk pertambangan.

“Kita semprotkan Bios 44 di lokasi tambang ilegal ini dan kita tanam pohon sebanyak 271 batang,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga memberikan penguatan terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga hutan. “Jika sudah berkomiten bersama untuk menjaga hutan, maka persoalan yang mengikutinya, seperti tata ruang, tata kelola lahan, termasuk konflik lahan dan batas wilayah bisa diminimalisir. Menguatkan unsur adat, demi kepentingan semua masyarakat,” ungkapnya.

Toga berharap, adanya kegiatan tersebut dapat mengubah mindset masyarakat. “Kerusakan alam sangat dominan karena pola pikir selalu memandang alam sebagai sumber ekonomi, padahal disitu juga titik awal bencana yang terjadi,” ucapnya.

Setelah itu, juga akan dilakukan penertiban camp dan tenda yang digunakan para penambang ilegal mining dengan cara di bongkar. “Hal ini di lakukan agar para penambang tidak lagi melaksanakan kegiatan pertambangan ilegal tersebut,” katanya.

Diketahui sebelumnya, kunjungan Arif Kunto Wibowo ke Solok Selatan yaitu untuk mengajak seluruh niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat agar bisa belajar dari bencana yang telah menimpa selama ini.

Kunto menyarankan, agar saling menjaga dan mengembalikan keasrian alam seperti sedia kala. Selain itu, ia juga menyampaikan betapa pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan.

“Jika masyarakat tidak peduli lagi dengan hutan dan menebang pohon sembarangan dampaknya akan jauh lebih besar bila dibanding dengan keuntungan sesaat yang didapat dari hasil menebang pohon,” ujarnya. (*/ZE)

Baca Juga

Sebanyak 195 warga dari 55 KK (kepala keluarga) di Kampung Subarang Luak, Jorong Ladang Laweh, Nagari Batipuh Baruah, Kabupaten Tanah Datar
Akses Putus, 195 Warga Kampung Subarang Luak Tanah Datar Terisolasi
Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
Perkembangan Korban Bencana Banjir di Sumbar: 166 Meninggal Dunia, 111 Masih Hilang
Presiden Prabowo Kerahkan Hercules Bawa Bantuan untuk Korban Bencana Sumbar
Presiden Prabowo Kerahkan Hercules Bawa Bantuan untuk Korban Bencana Sumbar
Sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tiga hari ke depan, Sabtu-Senin.
Berikut Wilayah Terpapar Prakiraan Hujan Lebat Menurut BMKG Hingga Beberapa Waktu ke Depan
Pemkab Solok Selatan menyalurkan sebanyak 1.200 stel seragam sekolah gratis bagi murid baru di Kecamatan Pauh Duo untuk Tahun Ajaran
Pemkab Solsel Salurkan 1.200 Seragam Sekolah Gratis di Pauh Duo
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian menilai langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menertibkan enam
Ekonom: Kedaulatan Sumber Daya Harus Sejalan dengan Efisiensi dan Transparansi