Harimau Sumatra Tertangkap di Solok Bernama Putri Singgulung

Harimau Sumatra Tertangkap di Solok Bernama Putri Singgulung

BKSDA Solok memasang perangkap harimau di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung. (Foto: Dok.BKSDA Solok)

Langgam.id – Harimau Sumatra yang berhasil masuk perangkap BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) kini dirawat di Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD).

Satwa yang diberi nama Putri Singgulung ini masuk karantina pada Minggu (14/6/2020). Namanya merujuk kepada lokasi asalnya di Bukit Singgulung. Sehari sebelumnya, Putri berhasil dievakuasi oleh KSDA Sumbar dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

Proses evakuasi pun selama 12 jam dan translokasi lebih dari 8 jam dimulai sejak Putri memasuki kandang jebak (box trap) pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, BKSDA Sumbar telah menerima laporan kemunculan satu induk harimau dengan dua anaknya yang meresahkan warga sejak 7 Mei 2020.

“Sejak itu telah dilakukan berbagai upaya mulai dari pengusiran harimau kembali ke hutan sampai pemasangan kandang jebak,” kata Kepala BKSDA Sumbar, Erly Sukrismanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/6/2020).

Putri tiba di PR-HSD yang berada di area PT Tidar Kerinci Agung (TKA) pada pukul 08.00 WIB. Proses serah terima dilakukan langsung Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumbar Novtiwarman Manajer Operasional PR-HSD Saruedi Simamora.

Setibanya di sana, tim medis memutuskan untuk memberikan waktu istirahat untuk Putri selama dua hari sebelum dilakukan pengecekan medis menyeluruh. Sebab, Putri telah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Meski begitu, kondisi fisiknya tidak memerlukan penanganan medis bersifat darurat.

Tim Medis PR-HSD mulai dokter hewan rehab dan tim rehabilitator saat menerima kedatangan Putri menjelaskan bahwa kondisi Putri secara fisik tidak mengalami luka serius, hanya sedikit luka lecet di bagian hidung.

Menurut Direktur Eksekutif YAD, Catrini Kubontubuh, masuknya Putri ke rehabilitasi melengkapi dua Harimau Sumatera betina lainnya yang lebih dulu masuk yaitu Ria dan Corina. Pihaknya mengaku selalu siap melakukan rehabilitasi Harimau Sumatera.

“Putri adalah harimau ke-10 yang kami tangani. Kami telah menyiapkan kandang isolasi untuk Putri yang akan dipantau secara intensif selama 2 hari x 24 jam ke depan,” ujarnya. (*/Irwanda/ICA)

Baca Juga

Polisi mulai melakukan penyelidikan mendalam kasus "glamping maut" yang menewaskan Cindy Desta Nanda (28) saat bulan madu bersama suaminya,
Polisi Mulai Selidiki Unsur Pidana di Kasus ‘Glamping Maut’: Kami Tegak Lurus
BKSDA Sumbar menurunkan tim penanganan dari Resor Konservasi Wilayah (RKW) II Maninjau menindaklanjuti laporan adanya kemunculan harimau
Harimau Dilaporkan Muncul Melintasi Jalan di Palupuh, BKSDA Turunkan Tim Penanganan
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak mendekati dan bermalam di sekitar kawah Gunung Talang
Aktivitas Gempa di Gunung Talang Turun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Cindy Desta Nanda (28), korban meninggal diduga akibat keracunan karbon monoksida saat glamping di Alahan Panjang, Kabupaten Solok,
Suami Hadiri Pemakaman Istri, Keluarga Ungkap Penyebab Gilang Kritis saat Glamping di Alahan Panjang
Ketua Dekranasda Dharmasraya, Rafnelly Rafki Marlon menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tahun 2025
Hadiri Rakernas Dekranas 2025, Rafnelly: Forum Ini jadi Sarana Penting Perluas Jejaring