Harimau Sumatra Muncul di Ladang Sawit Warga Tigo Nagari Pasaman

Tim WRU SKW I BKSDA Sumbar melakukan kegiatan penanganan konflik harimau sumatra di Jorong Terantang Tunggang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo

Tim WRU SKW I BKSD Sumbar melakukan kegiatan penanganan konflik harimau sumatra di Pasaman. [foto: BKSDA Sumbar]

Langgam.id - Tim WRU SKW I BKSDA Sumbar melakukan kegiatan penanganan konflik harimau sumatra di Jorong Terantang Tunggang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar, Rabu (20/9/2023).

Sebelumnya Tim WRU SKW I BKSDA Sumbar menerima laporan bahwa ada seorang petani bernama Isra (30) diterkam kaki kanannya sewaktu tidur bersama temannya di pondok sawit pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.

"Karena kaget, korban menendang satwa yang diduga harimau sumatra (HS) hingga terlepas dan satwa menjauh," tulis BKSDA Sumbar dalam akun Instagramnya, Kamis (21/9/2023).

Dari info teman korban, satwa terlihat ada dua ekor diperkirakan induk dan anaknya. Pada tapak kaki kanan korban terdapat tiga lobang yang diduga bekas gigitan satwa yang telah mendapat perawatan medis dan diberi suntik tetanus.

"Tim WRU SKW 1 segera turun melakukan koordinasi dengan Wali Nagari Binjai dan mengunjungi korban konflik serta mencatat informasi terkait konflik yang terjadi," tulis BKSDA Sumbar.

Selain itu, tim juga telah melakukan penghalauan dengan meriam bersama wali jorong dan warga sekitar. Kemudian, tim melakukan identifikasi lokasi terjadinya konflik dan mengidentifikasi keberadaan satwa harimau sumatra.

BKSDA Sumbar menyebutkan bahwa di ladang serai wangi yang terdapat di dalam kawasan SM Malampah, tim menemukan jejak yang diduga jejak harimau dahan dengan ukuran ped 5 cm dan jejak satwa kucing yang lebih kecil ukurannya.

Kemudian, di lokasi juga ditemukan beberapa jejak babi. Lokasi konflik berada dalam kawasan konservasi SM Malampah.

"Sampai dengan tanggal 20 September 2023, tidak ada lagi laporan yang diterima petugaas WRU SKW I terkait adanya penampakan satwa harimau sumatra. Tim menghentikan penanganan dan menyampaikan hasil identifikasi ke wali jorong," tulis BKSDA Sumbar lagi.

Tim juga melakukan sosialiasi dan edukasi pada warga sekitar terkait tingkah laku satwa konflik dan menghimbau warga sekitar agar membawa kembali ternak ke kadang atau ke daerah pemukiman.

"Tim juga mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada dan diharapkan melakukan aktivitas ke ladang pada siang hari dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00," sebut BKSDA Sumbar. (*/yki)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Seekor satwa trenggiling ditemukan di halaman Pondok Pesantren Haji Miskin di Pandai Sikek, Kabupatan Tanah Datar pada Jumat (15/9/2023)
Ditemukan di Sebuah Ponpes di Tanah Datar, Trenggiling Dilepasliarkan di Palupuh
Tim WRU SKW II Batusangkar BKSDA Sumbar melakukan rescue satwa trenggiling. Satwa dilindungi ini diserahkan oleh masyarakat kepada Lembaga
Kondisi Baik Usai Ditemukan Warga, BKSDA Lepas Liarkan Trenggiling di TWA Gunung Marapi
Hari Harimau Sedunia, Momentum Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatra
Hari Harimau Sedunia, Momentum Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatra
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Nandang Priadi mengatakan, sistem pendakian booking online yang diterapkan di TWA
Sistem Pendakian Booking Online di TWA Gunung Marapi Jadi yang Pertama di Indonesia
BKSDA Sumbar kembali membuka pendakian ke Taman Wisata Aalam (TWA) Gunung Marapi. Kali ini pendaki bisa melakukan pendakian
Pendakian Kembali Dibuka Hari Ini, Begini Tata Cara Booking Online TWA Gunung Marapi
BKSDA Sumbar kembali membuka pendakian ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi pada 24 Juli 2023. kali ini pendaki bisa melakukan pendakian
Dibuka Kembali 24 Juli, Berikut Biaya Tiket PNBP dan SOP Pendakian TWA Gunung Marapi