Hari Kedua Ekspedisi Batanghari, Arkeolog: Transfer Pengetahuan Sejarah

Hari Kedua Ekspedisi Batanghari, Arkeolog: Transfer Pengetahuan Sejarah

Tim Ekspedisi Batanghari bersiap berlayar. [Foto: Humas]

Langgam.id - Ekspedisi Batanghari yang diselenggarakan Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memasuki hari kedua pelayaran, Rabu (24/8/2022). Arkeolog menyebut, ekspedisi kali ini akan menciptakan transfer pengetahuan sejarah pada generasi muda.

Arkeolog dari Universitas Jambi Wahyu Rizky Andhifan yang ikut dalam tim ekspedisi menjelaskan, Sungai Batanghari memiliki pengaruh yang besar terhadap jejak peradaban Melayu. Sehingga, lanjutnya, penyusuran yang dilaksanakan akan berimplikasi positif bagi masyarakat.

"Ekspedisi Batanghari ini akan menciptakan transfer pengetahuan sejarah, budaya, tradisi, kearifan lokal, dan segala potensi yang tumbuh kepada generasi muda," kata Wahyu.

Oleh sebab itu, Wahyu berharap, ajang kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah seperti Ekspedisi Batanghari dapat terus terjalin agar menumbuhkan sikap kecintaan masyarakat pada kekayaan daerahnya.

Mahasiswi dari ilmu arkeolog Nurainun Radhiyah Husien, yang juga turut dalam tim ekspedisi mengungkapkan, ekspedisi saat ini bukan hanya mengajak tim yang terpilih saja namun juga seluruh masyarakat untuk mengingatkan bahwa Sungai Batanghari mempunyai jejak peradaban dan kebudayaan yang sangat signifikan.

Sisi lain yang dinilai Nurainun, ekspedisi membuka kesadaran seluruh pihak bahwa peradaban, alam, dan lingkungan haruslah terajut selaras. Ekspedisi Batanghari menaruh nilai positif lebih untuk menjaga alam lingkungan sungai sekaligus mencintai dan melestarikan budaya.

Ekspedisi Batanghari merupakan tapak tilas sejarah peradaban masa lampau nenek moyang melintasi wilayah di Nusantara, berinteraksi dengan bangsa lain hingga menimbulkan akulturasi budaya.

Hilmar Farid: Perkenalan dan Penyebarluasan Budaya

Pelayaran yang dilaksanakan bersama seluruh pemerintah daerah di sepanjang Sungai Batanghari sebagai bagian Kenduri Swarnabhumi itu dimulai dari Kabupaten Dharmasraya. Tentu saja, berbeda dengan ekspedisi Juli lalu.

Pelaksanaan kali ini akan menitikberatkan pada perkenalan dan penyebarluasan budaya daerah yang dilalui aliran Sungai Batanghari dengan berbagai festival.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menuturkan, Ekspedisi Batanghari itu wujud komitmen mempertahankan ekosistem budaya, khususnya Melayu, yang menjadi kekayaan Indonesia melalui penataan fisik maupun keelokan tradisi masyarakatnya.

"Ekspedisi Batanghari merupakan upaya pemajuan kebudayaan. Masyarakat akuatik sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari menyadari peradaban yang ada dan berkomitmen melestarikan budaya daerahnya," kata Hilmar.

Ekspedisi Batanghari membawa 28 orang anggota tim yang terdiri dari budayawan, arkeolog, sejarawan, seniman, jurnalis, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Pelayaran tim ekspedisi bakal membawa sampah plastik sebagai simbol kritik sosial terhadap pencemaran lingkungan untuk kemudian dijadikan miniatur perahu tua. Miniatur ini nantinya akan diletakkan di titik akhir ekspedisi, yakni di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Tim Ekspedisi Batanghari akan melintasi dua provinsi sepanjang DAS Batanghari, mulai dari Kabupaten Dharmasraya, Tebo, Batanghari, Kota Jambi, Muaro Jambi, dan berlabuh di Tanjung Jabung Timur.

Daerah-daerah yang menjadi persinggahan tim ekspedisi nantinya akan melaksanakan serangkaian festival budaya yang menjadi ciri khasnya. Nantinya, para anggota tim akan mengikuti festival dan kunjungan ke cagar budaya serta ke komunitas dan maestro budaya yang ada di setiap lokasi.

Baca Juga: Pemkab Dharmasraya Sediakan 100 Perahu Hias untuk Arung Pamalayu

Perjalanan Ekspedisi Batanghari akan berakhir pada 22 September mendatang. Sekaligus, menjadi ajang penutup Kenduri Swarnabhumi.

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Dharmasraya Gelar FGD Pembinaan Statistik Sektoral 2024 Targetkan Peningkatan Nilai IPS
Dharmasraya Gelar FGD Pembinaan Statistik Sektoral 2024 Targetkan Peningkatan Nilai IPS
Pasar rakyat berkonsep modern akan segera hadir di Kabupaten Dharmasraya. Pelaksanaan groundbreaking proyek pembangunan Pasar Dharmasraya
Gandeng PT Adhi Perkasa Gedung, Pasar Rakyat Dharmasraya Dibangun di Lahan 5 Ha
Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia
Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Terbaik di Sumbar, Nomor 9 di Indonesia
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Stok gula pasir di Bulog Sumbar kosong, sementara stok beras capai 7.000 ton.
Bulog Gelar Bazar 2 Hari Disela HUT Dharmasraya
Forkopimda Dharmasraya Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Taratak Tinggi
Forkopimda Dharmasraya Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Taratak Tinggi