Langgam.id - Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) turut memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di SMAN 2 Payakumbuh dengan menggelar pelatihan membatik. Lembaga SURI diundang oleh pihak sekolah khusus untuk kegiatan membatik. Acara ini dilaksanakan di pendopo sekolah dan dihadiri oleh sekitar dua puluh lima siswa, serta didampingi oleh beberapa guru.
Pelatihan membatik ini disambut antusias oleh para siswa. SURI menyediakan berbagai peralatan membatik, seperti canting, kompor listrik, lilin, serta motif-motif khas iluminasi naskah kuno Minangkabau, terutama dari Surau Tuo Taram.
Dua instruktur batik dari SURI, Nofri dan Yulia, yang tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai Tenaga Bidang Seni Tradisi Skema "Perancang Motif Batik Manual", memandu jalannya pelatihan ini dengan profesional.
Ketua Lembaga SURI, Surya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah lama direncanakan. Ide ini muncul setelah beberapa siswa dan guru berkunjung ke Surau Tuo Taram, yang tidak jauh dari SMAN 2 Payakumbuh.
"Kegiatan ini sebenarnya sudah direncanakan jauh sebelumnya. Saat itu, pihak sekolah mengundang lembaga SURI untuk membicarakan keinginan mereka melaksanakan pelatihan membatik dengan motif iluminasi dari Surau Tuo Taram. Kami sangat senang bisa mewujudkan keinginan tersebut," ujar Surya.
Salah satu peserta, Nana, mengungkapkan kegembiraannya dapat ikut serta dalam pelatihan ini. Ia merasa mendapatkan pengetahuan luas tentang batik, terutama berbagai macam motif khas iluminasi naskah kuno.
"Tidak hanya sekadar pelatihan membatik, kegiatan ini menginspirasi dan membuka mata kami terhadap kekayaan budaya yang harus kita lestarikan. Kami merasa beruntung dipertemukan dengan SURI, belajar banyak hal, dan berharap dapat menerapkan ilmu yang diberikan serta membagikannya kepada orang lain," ungkapnya saat ditemui setelah pelatihan.
Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan keterampilan membatik di kalangan siswa, sekaligus memperkenalkan kekayaan khazanah budaya Minangkabau yang perlu dilestarikan. (*/Yh)