Habitat Terganggu, Pemicu Ular Muncul di Pemukiman Warga Padang

Habitat Ular di Padang

Ular. (Dok. Komunitas Reptil dan Amphibi Kota Padang)

Langgam.id - Kemunculan ular hingga memasuki pemukiman masyarakat di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) dipicu beberapa faktor. Salah satunya karena semakin sempitnya habitat hewan reptil tersebut diakibatkan maraknya pengalihan fungsi lahan menjadi lokasi perumahan.

Hal ini memaksa ular-ular yang awalnya bersarang di lahan yang berganti menjadi lokasi perumahan, mencari habitat baru. Kondisi ini membuat ular datang tiba-tiba ke pemukiman masyarakat.

"Maraknya didirikan perumahan di mana sebelum ada perumahan, daerah itu persawahan. Nah populasi ular di sana, sedangkan kontraktor hanya main timbun saja," ujar Pembina Komunitas Reptil dan Amphibi Kota Padang, Danuseto Herlambang, Rabu (25/12/2019).

Menurut Danuseto, kontraktor perumahan seharusnya mempertimbangkan berbagai hal terkait habitat hewan di lahan yang akan dibangun. Seperti lubang di persawahan yang berkemungkinan daerah sarang ular.

"Kontraktor tidak memperhitungkan apa-apa yang ada di pembukaan lahan. Padahal kebiasaan ular kobra memang sarangnya kayak labirin, ular mampu tembus dari sarang awal ke lokasi lain," katanya.

Sarang ular yang seperti labirin inilah membuat ular bisa saja muncul di pemungkiman masyarakat. Ketika lubang yang awalnya menjadi sarang keluar-masuk malah terhambat dengan perumahan.

"Ketika lubang-lubang yang dituju untuk keluar dihambat oleh perumahan, ular akan mencari celah. Sampai menemukan seperti polongan air atau pipa-pipa air yang membuat hewan bisa keluar, bahkan sampai ke pemukiman masyarakat," jelasnya.

Untuk ular jenis kobra, lanjut Danuseto, memang di bulan Desember ini sedang musim penetasan telur sehingga banyak bermunculan. Termasuk ditemukan ke pemungkiman masyarakat. Sementara bulan Juli hingga September merupakan fase perkawinan.

"Agustus sampai Oktober musim bertelur, dan Deptember inilah masa menetas. Tapi musim menetas ketika lubang-lubang yang dituju untuk keluar dihambat oleh perumahan," kata Danuseto sembari menyebutkan masa penetasan telur ular terjadi merata di Indonesia.

Di sisi lain, kemunculan ular selain kobra seperti piton di pemungkiman masyarakat, disinyalir disebabkan hanya mencari makan. Ular akan ada di tempat yang banyak sumber makanan seperti tikus.

Danuseto menyarankan, setiap lubang di rumah yang disinyalir bisa bersarangnya tikus atau ular dapat ditutup apabila tak digunakan. Serta yang paling penting menjaga kebersihan rumah.

"Karena di mana akses keluar masuk dan banyaknya tikus di rumah persentase ular masuk ke rumah akan sangat besar, karena ular hanya mencari makan. Ketika tikus masuk rumah mencari makan, ular akan mengikuti dari belakang. Ular itu radius berburunya bisa capai satu kilometer," bebernya.

Khusus ular, hewan satu ini akan menghindari air ketika musim hujan. Apalagi, ketika sarang yang dihuninya di genangan air. Hal ini juga menjadi faktor maraknya kemunculan ular di pemungkiman masyarakat yang diakibatkan terbawa arus.

"Karena sarang hewan ini basah, mereka keluar dan terbawa arus. Masuk ke rumah warga dari situlah. Berawal dari sarang pertama kemudian mencari tempat bersarang yang nyaman kayak panas plafon rumah. Ular hampir sama dengan biawak, mencari kehangatan," tuturnya. (Irwanda/ICA)

Tag:

Baca Juga

Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl
Prajurit Yonif 133/YS Padang Gugur Diserang KKB di Papua, Jenazah Tiba di Bandara Minangkabau Malam Ini
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M