Guyuran Hujan di Sumbar Sangat Ekstrem, BMKG Prediksi Situasi Sama Beberapa Hari ke Depan

Sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tiga hari ke depan, Sabtu-Senin

Ilustrasi hujan. [foto: canva.com]

Langgam.id – Hujan dengan intensitas tinggi dan lebat mengguyur sebagian besar kawasan Sumatra Barat sejak dini hari, Kamis (27/11/2025). Alhasil, banjir semakin meluas, banjir bandang berdatangan, dan beberapa titik terjadi longsor.

“Hujan ekstrem lagi. BMKG Staklim Sumbar jam 7 pagi mencatat 218 mm,” ujar Pranata Meteorologi dan Geofisika (PMG) Madya Stasiun Klimatologi Sumbar Rizky A. Saputra.

Dia menambahkan, hujan itu merata dari Pasaman Barat hingga Padang, dengan tertinggi di Padang Pariaman.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang diprakirakan mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera Barat selama tiga hari ke depan, 27–29 November 2025. Dalam rilis resmi yang diterbitkan Kamis (27/11) pukul 09.30 WIB, BMKG menegaskan bahwa cuaca ekstrem berpotensi terjadi sejak pagi hingga dini hari di sejumlah daerah.

27 November: Intensitas Hujan Menguat Sejak Pagi

Pada Kamis (27/11), BMKG Minangkabau memprakirakan cuaca didominasi kondisi berawan hingga hujan ringan, namun dengan potensi hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang, Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman, Lima Puluh Kota, Kabupaten Solok, Solok, dan Solok Selatan.

Pada malam hingga dini hari, potensi hujan lebat meluas hingga ke wilayah Sijunjung dan Payakumbuh.

Suhu udara berada pada kisaran 19–31°C dengan kelembaban tinggi mencapai 70–98 persen. Angin bertiup dari arah Selatan–Barat dengan kecepatan 4–40 km/jam.

BMKG mengeluarkan peringatan siaga untuk wilayah Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Kabupaten Solok, dan Pesisir Selatan. Sementara wilayah Mentawai, Lima Puluh Kota, Solok, Solok Selatan, Sijunjung, dan Payakumbuh berada pada level waspada.

28 November: Cuaca Ekstrem Berlanjut

Pada Jumat (28/11), hujan diprakirakan masih mendominasi. Pada pagi hari, hujan sedang–lebat berpotensi terjadi di Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, dan Kabupaten Solok.

Siang hingga sore hari, intensitas hujan meningkat dan berpotensi mengguyur Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok.

Peringatan dini kembali dikeluarkan: BMKG menetapkan status siaga untuk Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Pariaman, dan Padang. Sementara wilayah Pasaman, Tanah Datar, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, dan Lima Puluh Kota berada pada status waspada.

Suhu udara berkisar 18–31°C, dengan angin dari Selatan–Barat berkecepatan hingga 32 km/jam.

29 November: Hujan Mulai Mereda Namun Tetap Berpotensi Lebat

Pada Sabtu (29/11), cuaca pada pagi hari relatif berawan, namun memasuki siang hingga malam hujan ringan–sedang kembali berpotensi mengguyur Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Pasaman, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Kabupaten Solok, Solok, Solok Selatan, Sijunjung, dan Dharmasraya.

BMKG memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang–lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sejumlah wilayah pesisir dan dataran tinggi.

Suhu udara diprakirakan 18–32°C dengan kelembaban 75–98 persen, serta angin dari Selatan–Barat berkecepatan 4–32 km/jam.

BMKG Ingatkan Risiko Banjir, Longsor, dan Angin Kencang

Dengan tingginya intensitas hujan dalam tiga hari ke depan, BMKG mengimbau masyarakat Sumatera Barat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

BMKG juga menyarankan warga menghindari aktivitas di daerah lereng terjal, bantaran sungai, dan kawasan rawan longsor, serta memperhatikan informasi resmi yang diperbarui melalui kanal BMKG. (*/Yh)

Baca Juga

Bencana banjir dan tanah longsor yang terus berulang di berbagai wilayah Indonesia sepanjang 2024 dan 2025 tidak bisa lagi dilihat sebagai
Politik Ekstraktif dan Bencana Ekologis: Ketika Sistem Kekuasaan Indonesia Mengorbankan Alam dan Rakyat
Padang masuk dalam 10 besar daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data BPS, Padang berada di peringkat delapan dengan
Padang Peringkat 8 Daerah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia
Batang Kuranji Meluap, 12 Warga Dievakuasi Dua Sempat Hanyut
Batang Kuranji Meluap, 12 Warga Dievakuasi Dua Sempat Hanyut
Warga Gugat Negara: Menuntut Keadilan Atas Bencana Ekologis di Sumatera Barat
Warga Gugat Negara: Menuntut Keadilan Atas Bencana Ekologis di Sumatera Barat
Sejumlah DAS yang Diterjang Galodo Kembali Meluap
Sejumlah DAS yang Diterjang Galodo Kembali Meluap
Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penyegelan beberapa lokasi pertambangan dan memasang plang pengawasan di Padang Pariaman usai banjir melanda kawasan tersebut.
Kementerian LH Segel Pertambangan di Padang Pariaman Usai Dilanda Banjir