LANGGAM.ID– Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyatakan terbuka dengan dukungan dan bantuan dari negara asing dan sahabat dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan saat ini pemerintah provinsi telah menerima sejumlah bantuan dari negara asing. Bantuan itu berupa logistik hingga obat-obatan.
“Sudah ada bantuan dari negara lain ke Sumbar, seperti Palestina melalui kantornya di London. Kemudian juga ada dari Turki, lalu Malaysia,” ujar Mahyeldi, Jumat (12/12/2025).
Ia menyatakan Pemprov Sumbar tidak akan menghalangi jika ada negara asing ingin memberikan bantuan ke Sumbar. Apalagi, saat ini kondisi keuangan daerah juga terbatas dalam upaya penanggulangan pascabencana.
“Kondisi anggaran saat ini kita sudah kucurkan biaya tak tertuga (BTT) dari APBD sebesar Rp5 miliar untuk penanggulangan pascabencana. Melihat kondisi saat ini tidak cukup dengan anggaran segitu,” ujarnya.
Selain negara asing, Mahyeldi juga menyebutkan, bantuan juga mengalir dari para perantau yang membuka donasi lalu menyalurkannya kepada masyarakat terdampak.
Selain Sumbar, Provinsi Aceh juga membuka diri untuk menerima bantuan dari negara asing untuk penanggulangan pascabencana. Gubernur Aceh Muzakir Manaf bahkan menyebut sudah ada relawan dan bantuan logistik dari Malaysia, serta meminta bantuan ahli China untuk pencarian korban.
Ia mengaku tak akan mempersulit bantuan internasional untuk penanggulangan bencana banjir yang menerjang sejumlah kabupaten di Aceh. “Saya rasa tidak ada larangan. Sah-sah saja, tidak masalah. Mereka tolong kita, kok kita persulit,” ujarnya. (fx)






