Langgam.id - Kedatangan ratusan wisatawan asal Kunming, China ke Sumatra Barat (Sumbar) mendapat penolakan. Salah satunya datang dari organisasi masyarakat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Kota Bukittinggi.
Belasan massa ini menggelar aksi penolakan di depan Hotel Novetel, Kota Bukittinggi, Minggu (26/1/2020) sekitar pukul 13.15 WIB. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan penolakan kedatangan wisatawan China tersebut.
"Kami warga Bukittinggi menolak turis China dari Tiongkok. Waspada penyebaran virus corona," tulis isi spanduk yang dibentangkan massa.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, membenarkan adanya aksi penolakan itu sekaitan dengan kedatangan wisatawan asal China. Namun aksi tidak berlangsung lama dan massa menggelar rapat dengan pemerintah setempat.
"Dalam rapat gabungan tersebut untuk meredam kekhawatiran masyarakat tentang penyebaran virus corona, Pemerintah Kota Bukittinggi menyarankan agar pihak hotel tidak mengizinkan wisatawan melakukan kunjungan di luar hotel," kata Satake Bayu, Minggu (26/1/2020) malam.
Hasil rapat, tambah Satake Bayu, disepakati sebagai hiburan malam dilaksanakan pementasan Seni Budaya Minang di dalam lokasi Hotel. Pihak Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan juga menyediakan tim medis.
"Hasil pertemuan mereka bisa menerima kedatangan kunjungan wisatawan itu ke Kota Bukittinggi mancanegara dari negara China ke Kota Bukittinggi," ujarnya.
"Setelah diberi pengertian, sudah clear tidak ada virus Corona. Sejak Turun bandara para wisatawan juga tidak ada yang terpapar virus," sambungnya.
Seperti diketahui, sebanyak 150 wisatawan China itu akan berkeliling Sumbar. Di antaranya Kota Padang, Pariaman, Bukittinggi hingga Kabupaten Tanah Datar dan Pesisir Selatan. Mereka akan menikmati indahnya beberapa objek wisata di Ranah Minang. (Irwanda/ICA)