GMNI Padang Buka PPAB Raya: Tanamkan Marhaenisme, Cetak Pejuang Intelektual

PalantaLanggam – Suara pekikan “Merdeka!” menggema di Aula Kantor Camat Padang Barat, Jumat (17/10/2025) pagi. Pekikan itu menjadi tanda dimulainya rangkaian kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Raya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Padang.

Acara yang berlangsung selama tiga hari, 17–19 Oktober itu, menjadi momentum penting dalam proses kaderisasi organisasi bercorak Marhaenisme tersebut. PPAB Raya tahun ini digelar secara kolaboratif oleh seluruh komisariat GMNI se-Kota Padang dan difasilitasi penuh oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Padang.

Antusiasme mahasiswa terlihat tinggi. Sedikitnya 42 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Padang ikut ambil bagian—mulai dari Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP), UIN Imam Bonjol (UIN IB), Stifarm, STTIND, UPI YPTK, ITP, hingga Universitas Baiturrahmah.

Ketua DPC GMNI Padang, Aldhy Darza Yustika, yang membuka kegiatan secara resmi, menegaskan bahwa PPAB bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi medan tempur intelektual bagi calon kader.

“PPAB ini bukan ajang formalitas. Ini gerbang pertempuran intelektual bagi mahasiswa yang ingin berjuang untuk rakyat,” tegas Aldhy disambut tepuk tangan peserta.

Ia menambahkan, GMNI menempatkan Marhaenisme bukan sekadar warisan ideologis Bung Karno, melainkan “sistem operasi berpikir” untuk menjawab tantangan zaman.

“Kita rawat Marhaenisme bukan sebagai doktrin usang, tapi sebagai operating system untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah bangsa yang kian kompleks,” ujarnya.

Ketua Panitia, Ibrahim El Hanif, melaporkan bahwa selain peserta dari beragam kampus, panitia juga terdiri dari 25 kader aktif yang mewakili masing-masing komisariat di Kota Padang.

“Kami ingin memastikan kegiatan ini bukan hanya tentang pengenalan organisasi, tapi benar-benar menjadi proses pembentukan karakter dan kesadaran ideologis,” kata Ibrahim.

Selama tiga hari, peserta PPAB akan menerima tujuh materi utama yang menjadi bekal dasar perjuangan, antara lain: Ke-GMNI-an, Pengantar Marhaenisme, Pengantar Kesarinahan, Konsepsi Pejuang–Pemikir dan Pemikir–Pejuang, Nasionalisme, Teknik Sidang, Manajemen Aksi.

Materi pertama dibawakan oleh Sekretaris DPC GMNI Padang, Ahmad Safri, yang menekankan pentingnya mahasiswa memahami jati diri Marhaen dan tanggung jawab moral kaum intelektual terhadap rakyat kecil.

Melalui PPAB Raya ini, GMNI Padang berharap lahir kader-kader muda yang tidak hanya militan secara ideologis, tetapi juga cakap secara intelektual dan sosial.

“Kami ingin mencetak pejuang intelektual yang berpikir kritis, berjiwa nasionalis, dan siap berkontribusi nyata dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” pungkas Aldhy.

Dengan semangat Marhaenisme yang terus dijaga, GMNI Padang menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi mahasiswa yang mampu berpikir tajam, berjuang gigih, dan berpihak pada rakyat.

Tag:

You May Also Like

Sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tiga hari ke depan, Sabtu-Senin
Sumbar Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan
UIN Imam Bonjol Padang menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi dan Implementasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Gedung J
Dukung RPL, Rektor UIN IB Minta Fakultas dan Prodi Segera Siapkan Perangkat Kebijakan
Pembangunan Fasilitas Pendukung Koperasi Merah Putih di Alai Parak Kopi, Wako Padang Komit Bersinergi
Pembangunan Fasilitas Pendukung Koperasi Merah Putih di Alai Parak Kopi, Wako Padang Komit Bersinergi
Gubernur Mahyeldi: Aristo Munandar Sosok Inspiratif yang Layak Diteladani
Gubernur Mahyeldi: Aristo Munandar Sosok Inspiratif yang Layak Diteladani
Pemko Padang Jajaki Kerjasama Sistercity dengan Kota Yogyakarta
Pemko Padang Jajaki Kerjasama Sistercity dengan Kota Yogyakarta
Dibantu UPZ Semen Padang, Kambing Etawa Jadi Harapan Baru Ekonomi Warga Kampung Padayo
Dibantu UPZ Semen Padang, Kambing Etawa Jadi Harapan Baru Ekonomi Warga Kampung Padayo