GI Muaro Labuh, PLN Klaim Pembangunan Catat Rekor Hanya 14 Bulan

GI Muaro Labuh, PLN Klaim Pembangunan Catat Rekor Hanya 14 Bulan

Direktur Bisnis Regional Sumatra PT PLN Wiluyo Kusdwiharto meninjau Gardu Induk 150 kV di Muaro Labuh, Solok Selatan. (Foto: Humas PLN)

Langgam.id – PT PLN (Persero) mengklaim pembangunan gardu induk (GI) Muaro Labuh di Kabupaten Solok Selatan tergolong sangat cepat, yakni hanya membutuhkan waktu selama 14 bulan.

Direktur Bisnis Regional Sumatra PT PLN Wiluyo Kusdwiharto menyebutkan rata-rata pembangunan gardu induk membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun.

“Ini hanya membutuhkan waktu 14 bulan saja, padahal biasanya butuh 2 tahun sampai 3 tahun sampai selesai dan dioperasikan,” katanya, Kamis (19/12/2019).

Menurutnya, pembangunan gardu induk itu hanya dilakukan dalam waktu 14 bulan sejak Juni 2018 hingga Agustus 2019.

Ia mengungkapkan biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek semacam itu dapat memakan waktu 2 hingga 3 tahun untuk bisa selesai dan dioperasikan, namun berkat dukungan banyak pihak, GI Muaro Labuh selesai lebih cepat.

"Kami (PLN) membangun transmisi ini tidak mudah, banyak faktor yang memengaruhi. Namun alhamdulillah kami diberi kemudahan dalam pengerjaan proyek ini dan tidak menemukan permasalahan yang rumit seperti tanah ulayat dan persoalan lainnya,” kata Wiluyo.

Ia menjelaskan penyelesaian pengerjaan proyek selama 14 bulan itu termasuk rekor di Indonesia. Padahal pengerjaan proyeknya cukup besar yakni 100 km sirkuit, 300 tower dan 2 Gardu Induk.

Keberadaan jaringan 150 kV dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muaro Labuh juga merupakan jawaban akan kebutuhan listrik masyarakat Solok Selatan dan sekitarnya.

“Kini dengan adanya suplai listrik dari PLTP ini masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi terkait kehandalan listriknya, karena kestabilan PLTP ini lebih bagus daripada pembangkit-pembangkit diesel yang ada sebelumnya,” jelas Wiluyo.

PLN (Persero) Unit Induk Pembangungan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) sekaligus menggelar acara syukuran atas keberhasilan pembangungan dan pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi Tegangan Listrik (TL) dan GI 150 kV Muaro Labuh tersebut.

Sementara itu, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria meyakini dengan kehadiran PLTP Muaro Labuh dan GI setempat, akan memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerahnya.

“Sebelumnya, di Solsel ini sering sekali terjadi gangguan listrik dan padam karena memang terbatasnya energi, sehingga jika ada gangguan listrik, padamnya bisa cukup lama dan berkali-kali dalam satu hari. Namun dengan adanya sokongan GI dan PLTP ini, kami yakin itu tidak akan terjadi lagi” katanya.

Ia juga menuturkan, potensi energi masih banyak di Solsel, sehingga pengusaha dapat memanfaatkan potensi tersebut. Target dari pengerjaan listrik di Solsel mencapai 220 Megawatt (MW), dari jumlah saat ini yang masih di angka 80 MW.

Selain itu, jaringan baru dan ketersediaan listrik melalui PLTP tersebut tentunya akan membuat daya tarik investor ke Solok Selatan bakal kian meningkat.

“Investor kini tidak perlu lagi merasa takut untuk berinvestasi dalam berbagai potensi terutama di sektor pariwisata dan potensi-potensi lainnya di Solsel,” kata Muzni.

Adapun, peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, EVP Konstruksi Regional Sumatera PLN Adi Lumakso, GM PLN UIP Sumbagteng Henvry Setijabudi, GM PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto, GM UIP Kitsum,  GM UIP3BS, GM UIK SBS.

Serta dihadiri sejumlah kepala daerah yakni Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua DPRD Solok Zigo Rolanda, dan jajaran Forkopimda setempat.

Baca Juga

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Barat menyebut insiden penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto
Kasus Penembakan Kasatreskrim Solsel, WALHI Sumbar Sebut Ini Tragedi Kejahatan Lingkungan
Gubernur Mahyeldi Puji Kepedulian PLN untuk Sektor Pendidikan di Sumbar
Gubernur Mahyeldi Puji Kepedulian PLN untuk Sektor Pendidikan di Sumbar
Martius resmi diusulkan menjadi ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan definitif untuk masa jabatan 2024-2029. Sementara David Tester
Martius Diusulkan Jadi Ketua DPRD Solok Selatan Definitif
APBD Perubahan 2024, Pemkab Solsel Patok Belanja Rp930 Miliar
APBD Perubahan 2024, Pemkab Solsel Patok Belanja Rp930 Miliar
Pemkab Solok Selatan membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (BP-CBP) tahap ketiga periode Agustus,
Kendalikan Inflasi, Pemkab Solsel Gelar Bazar Subsidi dan Pasar Murah
50 Warga Binaan Rutan Kelas II B Muara Labuh Terima Remisi
50 Warga Binaan Rutan Kelas II B Muara Labuh Terima Remisi