Langgam.id - Gempa bermagnitudo 5,2 yang mengguncang Kota Pariaman Minggu (11/8/2019) pagi, dipastikan tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Hal ini dinyatakan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat (Sumbar).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur mengatakan, informasi yang diterima dari masyarakat di lapangan, gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan, apalagi korban jiwa.
Menurutnya, gempa yang berpusat di laut pada jarak 97 km arah barat Kota Pariaman itu, masih dalam kategori kecil. "Saat kejadian, sebagian masyarakat masih tidur. Mungkin yang merasakan yang telah bangun. Kejadian-kan menjelang waktu salat subuh ya. Jadi tidak banyak yang begitu tahu (merasakan)," ujar Rumainur dihubungi langgam.id, Minggu (11/8/2019).
Rumainur mengimbau masyarakat Sumbar tetap tenang dan waspada terutama yang berada di sepanjang pesisir.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk dapat evakuasi diri secara mandiri, jika nantinya terjadi gempa susulan.
"Biasakan evakuasi diri secara mandiri. Apalagi gempa terjadi pada malam hari. Usahakan dan biasakan untuk mengetahui cara-cara evakuasi apabila terjadi gempa ya," katanya.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) awalnya merilis gempa yang terjadi menjelang salat Idul Adha itu bermagnitudo 5,3. Namun beberapa saat, kemudian kekuatan gempa dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,2.
Gempa berada di koordinat 0,88 LS dan 99,3 BT. Gempa berlokasi di laut pada jarak 97 km arah barat Kota Pariaman, Sumbar pada kedalaman 53 km. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, melihat pusat dan kedalaman, gempa ini termasuk dangkal.
"Akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra," tulis Rahmat dalam keterangan rilisnya. (Irwanda/RC)