Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi dengan magnitudo 3,3 di Bukittinggi terjadi akibat aktivitas sesar sianok. Gampa tersebut juga tidak berpotensi menimbulkan gelomang tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar sianok," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Silaing Bawah, Irwan Slamet, Selasa (24/11/2020).
Dia menjelaskan, getaran akibat gampa itu dirasakan di wilayah Bukittinggi dengan skala I sampai II MMI. Gempa tersebut membuat benda-benda ringan bergoyang.
"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 14.30 WIB belum terpantau adanya aktivitas gampa susulan di wilayah itu. Meski begitu warga tetep diminta waspada dan tetap tenang.
"Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," ucapnya.
Sebelumnya, gempa terjadi pada Selasa (24/11/2020) pukul 14.18 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 0,29 lintang selatan dan 100,36 bujur timur. BMKG menyebut pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
"1 kilometer barat laut Bukittinggi," tulis BMKG, Selasa (24/11/2020). (*/ABW)