Gandeng Fateta Unand dan Fakultas Teknik Mesin UBH, Nagari Kinari Gemakan Kebangkitan Ekonomi

Palanta Langgam - Kenagarian Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, menggandeng Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas (Unand) dan Fakultas Teknik Mesin, Universitas Bung Hatta (UBH), bangkit di segala bidang dan meraih kemajuan.

Minggu (13/10), sebuah pertemuan dihelat di gedung pertemuan Kantor Walinagari Kinari. Hadir dalam pertemuan itu, rombongan dosen dari Fateta Unand dan Fakultas Teknik Mesin UBH. Sementara, dari Kinari, hadir tokoh dan pemuka masyarakat, serta warga Kinari yang berakvitas di beragam sektor.

"Bilo lo lai, kok dak kini (kapan lagi? kalau tidak dari sekarang," ujar Ivoni Munir, anggota DPRD Kabupaten Solok, yang berasal dari Kinari, saat membuka acara.

Menurutnya, membangun ekonomi kerakyatan di nagari Kinari mesti dijadikan cita-cita bersama.

"Kita kan sudah buat WA grup. Dibuat untuk berbagi pengalaman, ajang komunikasi, dan pengembangan ide-ide berwiraswasta untuk awak yang berminat punya usaha sendiri atau bersama.

Politik, sara, seks, sebaiknya tidak dibahas di sini," terangnya.

"Ayoklah.. Teristimewa "milenials kinari"! Ekonomi awak maju, nagari awak makmur!," ajaknya.

Sementara itu, perwakilan dari tim dosen dari dua universitas yang melakukan pengabdian, Wisdasaswita, mengatakan, sebagai kegiatan perdana  pegabdian kepada masyarakat Kinari, diharapkan, bisa membantu pengembangan berbagai usaha kecil dan menengah di bidang pangan dan produk rumah tangga.

Dia menyebutkan, dari kegiatan itu, dipetik kesimpulan, semua yang hadir dari segala elemen masyarakat menunjukkan tekat dan kemauan yang kuat untuk menumbuh kembangkan agroindustri berbasiskan kekuatan lokal, sehingga akan terpilih produk unggulan Nagari Kinari.

Seorang dosen Fateta Unand, Kurnia Harlina Dewi menambahkan, saat kunjungan ke lapangan serta interaksi dengan masyarakat, didapatkan jenis usaha berbasis pangan lokal yang potensial dikembangkan atau dijadikan komoditi unggulan.

Misalnya, sebut Kurnia, makanan tradisional pangek pisang yang hanya diproduksi dalam "baradaik". Menurutnya, jika ini diproduksi secara industri, berpotensi menjadi produk komersil yang mampu menjngkatkan pendapatan masyarakat.

"Sesuai zamannya, maka penting membrandingnya bagaimana pangek pisang ini milenial dan kekinian," ujarnya.

Ia berpesan, agar masyarakat jangan selalu berpikir sebagai konsumen, melainkan bagaimana menjadi produsen. "Jan mambali juo, manjua lai (jangan kita hanya sebagai pembeli, tapi mulailah menjadi penjual. Kok indak kini, bilo lai. Kok indak awak, siapo lai. (Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau tidak kita, siapa lagi?)," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, juga dibeberkan, rencana menindaklanjutinya pertemuan itu dengan melakukan MoU (Morandum of Understanding) antara LPPM Unand dengan pemerintah nagari Kinari, agar Kinari menjadi Desa Binaan Unand OVOP (One Village One Profesor). (Osh)

Baca Juga

Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
TANAH ULAYAT TOL PADANG-PEKANBARU
Wacana Penghapusan Insentif Guru Dalam Model Fungsi Utilitas
Tingkatkan Kualitas Program Siaran Televisi di Sumbar, KPI Pusat Sambangi Unand
Tingkatkan Kualitas Program Siaran Televisi di Sumbar, KPI Pusat Sambangi Unand
Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand
Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand
Menguatkan Petani untuk Adaptif dengan Perubahan Iklim
Menguatkan Petani untuk Adaptif dengan Perubahan Iklim
Perubahan Iklim Merusak jaringan irigasi dan Menggagalkan Panen
Perubahan Iklim Merusak jaringan irigasi dan Menggagalkan Panen