Gamawan Fauzi Usulkan Masjid Raya Sumbar Diberi Nama "Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi"

Langgam.id Masjid Raya Sumbar

Masjid Raya Sumbar. [Foto: Hendra]

Langgam.id - Mantan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Gamawan Fauzi mengusulkan agar Masjid Raya Sumbar diberi nama. Mantan menteri dalam negeri tersebut mengusulkan Masjid Raya dinamai dengan ulama besar asal Sumbar.

Alternatif pertama, Gamawan mengusulkan nama "Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi" untuk nama masjid terbesar di Sumbar itu.

Alternatif lain, menurutnya adalah melekatkan nama Syekh Muhammad Yasin Al-fadani, ahli hadits sedunia asal Minangkabau. "Supaya masjid itu bernama," katanya, saat berbincang dengan Langgam.id, Kamis (30/9/2021).

Gamawan mengaku bersyukur, masjid yang digagas dan dirintis pada masa ia menjadi gubernur Sumbar, saat ini telah dimanfaatkan sebagai tempat ibadah.

Dirancang dan mulai dibangun pada zaman Gamawan, Masjid Raya Sumbar selesai pada masa Gubernur Irwan Prayitno.

Selain jadi rumah ibadah, bangunan Masjid Raya Sumbar kini juga sekaligus jadi ikon baru Sumbar. Bangunan masjid yang mirip gonjong rumah gadang itu, menjadikannya unik dan menarik perhatian.

Menurut Gamawan, selain sebagai rumah ibadah, Masjid Raya memang direncanakan jadi ikon baru Sumbar selain yang telah ada.

"(Filosofi bangunannya) sesuai ABS-SBK (adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah). Agar jangan hanya jam gadang saja yang jadi ikon," tuturnya.

Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang diusulkan Gamawan jadi nama masjid raya adalah ulama asal Minangkabau yang sempat menjadi Imam Mazhab Syafii di Masjidil Haram, Mekkah.

Mengutip Otobiografi Syekh, “Dari Minangkabau, Untuk Dunia Islam” yang diterjemahkan Z. Malin Mudo dkk, Syekh Ahmad Khatib lahir pada Senin 6 Zulhijjah 1276, atau bertepatan dengan 26 Mei 1860. Ia lahir di Koto Tuo Balai Gurah, Ampek Angkek, Agam.

Ahmad Khatib adalah anak dari Abdul Latif Khatib Nagari asal Nagari Koto Gadang, Agam dan ibu Limbak Urai asal Koto Tuo Balai Gurah.

Dari pihak ayah, ia bersaudara dengan Haji Agus Salim. Dari pihak ibu, ia bersepupu dengan H. Thaher Jalaluddin, ulama ilmu falaq yang meninggal di Malaysia.

Murid-murid Syekh Ahmad Khatib dari Minangkabau umumnya kemudian menjadi ulama besar.

Mereka antara lain, Syekh Jamil Jaho, Syekh Muhammad Jamil Jambek, Syekh Ibrahim Musa Parabek, Syekh Abbas Abdullah, Syekh Dr. Abdullah Ahmad, Syekh Dr. Abdul Karim Amrullah dan Syekh Sulaiman Ar Rasuli (pendiri Tarbiyah).

Bukan saja dari Minangkabau, tapi juga berbagai daerah lain di Indonesia dan semenanjung Malaka.

Seperti, Syekh Muhammad Nur (mufti Kerajaan Langkat), Syekh Hasan Maksum (mufti Kerajaan Deli), Syekh Muhammad Saleh (mufti Kerajaan Selangor Malaysia).

Kemudian, Syekh Muhammad Zain (mufti Kerajaan Perak, Malaysia), Syekh Mustafa Husain (Purba, Mandailing), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan KH Hasyim Ashari (pendiri Nahdatul Ulama).

Sementara, Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani merupakan ulama besar keturunan Minangkabau. Ia juga merupakan guru dari banyak ulama di Indonesia, pada zaman yang berbeda dengan Syekh Ahmad Khatib.

Baca juga: Pusaka Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Guru Para Ulama Awal Abad Ke-20

Syekh Yasin lahir Mekkah pada 17 Juni 1915. Ayahnya adalah Syekh Muhammad Isa Al-Fadani, juga seorang ulama besar asal Padang, Sumatra Barat.

Syekh Yasin merupakan ahli hadits dan ilmu falak dan mendirikan Madrasah Darul Ulum al-Diniyyah, Mekkah. Syekh Yasin wafat pada 20 Juli 1990. (HM)

Baca Juga

Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting
Dua Ribu Anak di Padang Terindikasi Stunting
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mencatat terjadinya kenaikan penumpang pada arus balik Lebaran 2024 pada 13 April 2024 (H+2) dan
H+4 dan H+5 Lebaran, Sekitar 6000 Pemudik Tinggalkan Sumbar Melalui BIM
Jalur satu arah atau one way di rute Padang-Bukittinggi mulai dilaksanakan besok, Minggu (7/4/2024). One way ini akan digelar hingga 15
Rute One Way Arus Balik Padang - Bukittinggi Berubah
Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Padang Panjang melakukan penutupan jalur alternatif Padang-Bukittinggi yang melewati Batu Palano bagi kendaran roda empat.
Hari Ini, Sistem One Way Padang-Bukittinggi Diberlakukan Lebih Cepat
Pengerukan Sedimen Lahar Dingin di Aia Angek Tuntas, Cukup Aman Dilalui Bila ke Bukittinggi
Pengerukan Sedimen Lahar Dingin di Aia Angek Tuntas, Cukup Aman Dilalui Bila ke Bukittinggi
Sempat Vakum 4 Tahun, Karni Ilyas Sponsori Main KIM Nagari Balingka
Sempat Vakum 4 Tahun, Karni Ilyas Sponsori Main KIM Nagari Balingka