Fusarium Serang Pisang di Mentawai, Belum Ada Obat Permanen

Bakteri Fusarium pada pisang merebak di Kecamatan Siberut Selatan dan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai. Alhasil para petani mengalami kerugian lantaran buah pisang tidak dapat dipanen.

Ilustrasi. [foto: bbppbinuang.bppsdmp.pertanian.go.id]

Langgam.id – Penyakit layu Fusarium yang menyerang tanaman pisang masyarakat Mentawai baru pertama kali ditemukan di wilayah ini. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai mengaku kesulitan menemukan solusi permanen karena keterbatasan laboratorium.

Diketahui, ratusan hektare lahan pisang di Mentawai terdampak penyakit ini, terutama di Kecamatan Siberut Selatan, Siberut Barat Daya, dan Pagai Selatan.

“Penyebarannya mulai terjadi sekitar tiga bulan lalu,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai, Hatisama Hura, Kamis (27/2/2025) malam.

Hatisama mengungkapkan pihaknya belum bisa memastikan metode penanganan yang tepat karena tidak memiliki laboratorium untuk mendeteksi penyakit tersebut.

“Kita tidak punya laboratorium, jadi belum bisa mengetahui secara pasti penyakitnya dan bagaimana pengobatannya,” jelasnya.

Sebagai langkah penanganan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar agar mereka turun langsung melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi pengobatan.

“Mereka bisa mengecek langsung dan menentukan langkah terbaik untuk mengatasi Fusarium ini,” tambahnya.

Sementara itu, upaya antisipasi telah dilakukan dengan meminta petani untuk menebang pohon pisang yang terinfeksi, mencincangnya, lalu membakar dengan minyak tanah.

“Selain itu, alat yang digunakan untuk menebang juga harus disterilkan agar penyebaran cendawan Fusarium bisa dihambat,” pungkas Hatisama. (Iqbal/Yh)

Baca Juga

Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Diskominfo Padang Panjang.
Wali Kota Sebut Jembatan Kembar Padang Panjang Direkomendasikan Dibongkar
Jenazah korban banjir bandang di Sumatra Barat (Sumbar) yang sudah dimakamkan akhirnya teridentifikasi melalui uji sampel DNA.
6 Korban Banjir di Sumbar Telah Dimakamkan Teridentifikasi Lewat DNA, 1 Makam Dibongkar Dibawa Keluarga
Prabowo saat mengunjungi posko darurat di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam pada Rabu pagi (18/12/2025)
Kunjungi Salareh Aia, Prabowo Janji Huntara Rampung dalam Satu Bulan
Presiden Prabowo mencicipi nasi goreng dapur umum di Silareh Aia, Rabu (19/12/2025).
Momen Prabowo Cicipi Nasi Goreng Dapur Umum saat Kunjungi Sumbar
Batang Kuranji Meluap, 12 Warga Dievakuasi Dua Sempat Hanyut
Batang Kuranji Meluap, 12 Warga Dievakuasi Dua Sempat Hanyut
Sejumlah DAS yang Diterjang Galodo Kembali Meluap
Sejumlah DAS yang Diterjang Galodo Kembali Meluap