Forum Pengelolaan DAS Gelar Lokakarya: Kolaborasi untuk Pelestarian Sumber Daya dan Lingkungan

Langgam – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, Forum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumatera Barat menggelar lokakarya bertema “Kolaborasi Para Pihak dalam Menjaga Pemanfaatan Sumber Daya dan Kelestarian Lingkungan”. Acara ini dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat, Ahdiarsyah, Selasa (17/12). Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi tantangan lingkungan di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Ahdiarsyah menyampaikan keprihatinannya terhadap berbagai bencana yang melanda Sumatera Barat sepanjang tahun ini. Ia menyoroti banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Tanah Rata, dan kawasan sekitar Gunung Merapi, yang menyebabkan kerusakan lingkungan pada 25 anak sungai di daerah tersebut.

“Kerusakan lingkungan ini tidak hanya berdampak pada hilangnya daya dukung ekosistem, tetapi juga mengancam kehidupan masyarakat yang menggantungkan diri pada DAS,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa fenomena ini diperparah oleh erosi dan alih fungsi lahan yang menyebabkan sedimentasi sungai. “Akibatnya, elevasi dasar sungai meningkat, mengurangi daya tampung aliran air dan meningkatkan risiko banjir meskipun intensitas hujan tidak terlalu tinggi,” katanya.

Pengelolaan DAS Terintegrasi

Kepala Forum Pengelolaan DAS, Isril Berd, dalam paparannya menegaskan bahwa pengelolaan DAS tidak dapat dilakukan secara sektoral. Pendekatan terpadu diperlukan untuk menyelaraskan berbagai aktivitas manusia dengan pelestarian sumber daya alam di wilayah DAS.

“Daerah aliran sungai adalah kawasan yang terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir. Oleh karena itu, seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, harus berkolaborasi untuk menjaga keberlanjutannya,” tegas Isril.

Ia juga menyebutkan bahwa sampah dan limbah menjadi salah satu penyebab utama kerusakan sungai. “Sampah yang dibuang ke sungai mengendap dan menghambat aliran air, sehingga meningkatkan risiko banjir. Kita harus mengubah kebiasaan ini demi menjaga DAS tetap sehat,” tambahnya.

Praktik Baik dan Langkah Konkret

Lokakarya ini juga menghadirkan sejumlah praktik baik dalam pengelolaan DAS. Beberapa di antaranya adalah peran masyarakat lokal dalam melestarikan hutan di sekitar DAS dan inisiatif komunitas untuk mengurangi sampah plastik yang mencemari sungai.

Para peserta diajak berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan, seperti reboisasi, pengendalian alih fungsi lahan, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga DAS.

“Terlebih meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai serta mengembangkan teknologi untuk memantau kualitas dan kuantitas air di DAS,” kata Isril.

Pentingnya Kolaborasi dan Pembangunan Berkelanjutan

Acara ini ditutup oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Barat, Yozawardi, yang menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan pengelolaan DAS.

“Kita tidak hanya bicara tentang melindungi lingkungan, tetapi juga bagaimana memanfaatkan sumber daya secara bijak untuk generasi mendatang,” ujar Yozawardi.

Ia juga mengingatkan pentingnya pembangunan berkelanjutan sebagai konsep utama dalam pengelolaan DAS. “Jangan sampai kita kehabisan sumber daya air seperti yang terjadi di beberapa negara lain. Air adalah sumber kehidupan, dan kita harus menjaganya dengan baik,” tegasnya. (Ik/Yh)

Tag:

Baca Juga

Wakil Ketua DPRD Sumbar Sorot Macet Sitinjau Lauik, Desak Dishub Gerak Cepat
Wakil Ketua DPRD Sumbar Sorot Macet Sitinjau Lauik, Desak Dishub Gerak Cepat
Bank Nagari Jalin Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan Motoplex Pekanbaru
Bank Nagari Jalin Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan Motoplex Pekanbaru
Bank Nagari Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar
Bank Nagari Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar
Masyarakat yang mengungsi di Posko SDN 05 Jorong Kayu Pasak, Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, mengeluhkan tidak adanya fasilitas MCK
Sepekan Bencana, Pengungsi di Salareh Aia Keluhkan Tak Ada Fasilitas MCK dan Air Bersih
Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang menggelar aksi kemanusiaan di daerah yang terdampak banjir di Kota Padang, yaitu di Kecamatan Nanggalo.
Mahasiswa UIN IB Padang Bantu Proses Pemulihan Pascabanjir di Nanggalo
SD–SMP Telkom Padang Galang Donasi Bantuan untuk Korban Galodo Batu Busuk dan Lumin : Anak-Anak Belajar Empati dari Aksi Kemanusiaan
SD–SMP Telkom Padang Galang Donasi Bantuan untuk Korban Galodo Batu Busuk dan Lumin : Anak-Anak Belajar Empati dari Aksi Kemanusiaan