Langgam.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema "Economic Opportunities and Challenges of Indonesian Financial Sectors in 2025" pada Selasa (25/2/2025) di Convention Hall Kampus Limau Manis.
Seminar ini merupakan agenda rutin yang selalu digelar di awal semester sebagai bagian dari rangkaian pembelajaran bagi mahasiswa dengan menghadirkan Agusman, SE, Ak, MBA, Ph.D., Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Mikro Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Endrizal Ridwan, SE, MEC, Ph.D., Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Padang, sebagai pemateri utama.
Dalam pemaparannya, kedua pemateri menyoroti perkembangan sektor keuangan nasional serta tantangan yang dihadapi di tengah transformasi digital dan kebijakan ekonomi yang terus berkembang. Lebih dekat keduanya membahasa mengenai peluang dan tantangan yang akan dihadapi setelah diluncurkannya Lembaga Investasi Danantara oleh Presiden Prabowo.
Menjadi bagian yang terdampak atas kebijakan pemerintah mengenai efesiensi anggaran Unuversitas Andalas tetap berkomitmen untuk mewujudkan kampus berkelas internasional.
Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., turut menyampaikan visi UNAND ke depan, termasuk target 80% program studi (prodi) berstatus unggul pada tahun 2029.
Ia menegaskan pencapaian ini didukung oleh empat pilar utama pengembangan universitas, yakni Internasionalisasi, dikatakannya Universitas Andalas berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mendorong akreditasi internasional, kerja sama akademik global, serta peningkatan daya saing lulusan di tingkat internasional.
Lalu, Transformasi Digital, menurutnya digitalisasi menjadi kunci dalam pengelolaan akademik dan administrasi kampus. “Saat ini, Universitas Andalas tengah mengembangkan platform digital "My UNAND" yang akan mengintegrasikan berbagai layanan, termasuk sistem akuntansi dan keuangan yang lebih praktis dan efisien,” tuturnya.
Kemudian, kesejahteraan sivitas akademika, disampaikannya dalam empat tahun ke depan, Universitas Andalas menargetkan peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
“Fokus utama adalah memperluas akses beasiswa dan bantuan pendidikan, serta menyediakan layanan konseling untuk isu kesehatan mental mahasiswa, tambahnya.
Terakhir, inovasi dan hilirisasi riset, baginya Universitas Andalas ingin memastikan hasil riset tidak hanya menjadi dokumen akademik, tetapi juga dapat dihilirisasi dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara nyata. “Oleh karena itu, universitas akan terus mendukung penelitian yang berdampak luas, baik dalam skala nasional maupun internasional,” tekadnya.
Seminar ini juga bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan terbaru mengenai ekonomi dan sektor keuangan Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global di tahun 2025.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih melek keuangan, memahami strategi investasi yang aman, serta siap menjadi aktor utama dalam pembangunan ekonomi nasional.(*/Fs)