Fakta-fakta dalam Kasus Pembunuhan Gadis 14 Tahun di Limapuluh Kota

Fakta-fakta dalam Kasus Pembunuhan Gadis 14 Tahun di Limapuluh Kota

Penemuan jenazah gadis 14 tahun di Limapuluh Kota. (dok. Kantor SAR Limapuluh Kota)

Langgam.id - Penemuan jenazah gadis 14 tahun berinisial SN di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) belakang sempat menghebohkan. Kondisi jenazah korban ketika ditemukan terkubur di ladang gambir.

Sebelumnya, korban dinyatakan hilang misterius pada Minggu (18/4/2021). Kantor Pos SAR Limapuluh Kota dan pihak kepolisian pun sempat melakukan pencarian selama tiga.

Pada Kamis (22/4/2021), jenazah korban pun akhirnya ditemukan. Berikut beberapa fakta yang dirangkum langgam.id dalam kasus pembunuhan gadis malang tersebut.

1. Jenazah ditemukan oleh anjing warga

Keberadaan SN akhirnya terkuak ketika salah seorang warga pulang dari ladang. Ketika itu, warga tersebut membawa hewan peliharaannya berupa anjing. Hewan warga ini pun mengisyaratkan adanya sesuatu dengan terus menggonggong.

"Awalnya anjing warga ini menggonggong. Saat dilepas, pergi ke suatu tempat tumpukkan tanah. Ternyata terlihat tangan anak (korban) ini keluar (dari tanah)," kata Kapolsek Guguak, Iptu Herry dikonfirmasi langgam.id

Saat ditemukan, kondisi jenazah korban cukup memprihatinkan. Apalagi, korban dikubur tidak terlalu dalam. Proses evakuasi pun kemudian dilakukan petugas.

2. Jari tangan hilang

Dalam proses evakuasi, kondisi jenazah korban terbilang tidak utuh. Hal ini lantaran jari-jari di kedua tangan korban telah hilang. Namun pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab hilangnya beberapa organ tubuh korban tersebut.

"Memang jari-jari tangan keduanya tidak ada. Dugaan bisa jadi diakibatkan (hilang) oleh binatang," tambah Herry.

3. Sebelum hilang, korban dititipkan ke ayah tiri

Hilangnya korban diketahui saat ibu kandungnya pergi ke ladang. Korban kemudian dititipkan kepada ayah tirinya. Akan tetapi setelah sang ibu kembali, korban sudah tidak ada lagi di kediamannya.

"Saat ibu kandungnya pulang dari ladang, anak tidak ada lagi. Ayah tirinya bilang ke istrinya untuk pergi ke Payakumbuh. katanya tempat orang tuanya," ujarnya.

"Ibunya tunggu anaknya, belum ada kecurigaan lagi. Sampai magrib tidak pulang anak ini, dilaporkan ke kami bahwa anaknya hilang. Dilakukan pencarian dengan tim Basarnas selama tiga hari itu," sambung Herry.

Pasca-jenazah korban ditemukan,
Pihaknya kepolisian telah menduga bahwa SN menjadi korban pembunuhan. Penyelidikan selanjutnya dilakukan. Sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk autopsi.

4. Ayah tiri otak dibalik pembunuhan

Hasil penyelidikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap pelaku di balik meninggalkannya SN. Otak dibalik pembunuhan itu tak lain adalah ayah tiri korban. Tersangka bernama Sumadi alias Madi.

"Kami telah menetapkan sebagai tersangka. Korban dibunuh oleh ayah tirinya bernama Sumadi alias Madi," kata Herry.

Baca juga: Gadis 14 Tahun yang Dikubur di Limapuluh Kota Ternyata Dibunuh Ayah Tiri

Herry mengungkapkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dalam kasus pembunuhan ini. Termasuk, mendalami motif tersangka yang tega menghabisi nyawa anak tirinya.

"Sekarang kami sedang mendalami motif pembunuhannya. Karena ada hasil autopsi dari jenazah korban yang belum diakui tersangka," jelasnya.

5. Tersangka ditangkap di Payakumbuh

Sumadi alias Madi ditangkap pihak kepolisian di Kota Payakumbuh. Menurut Herry, tersangka menjadikan kediaman orang tuanya di kota itu sebagai lokasi persembunyian usai menghabisi nyawa anak tirinya.

"Tersangka saat dilakukan penangkapan sempat loncat dari lantai dua di kediaman orang tuanya," tuturnya.

Saat mengetahui jenazah korban ditemukan, Herry mengungkapkan, tersangka sempat kembali berniat untuk kabur. Namun upaya itu lebih dulu dicegah dan tersangka dapat diamankan.

"Jadi, setelah mengetahui jenazah anak tirinya ditemukan, sempat akan ingin kabur. Sekarang tersangka sudah diamankan di polsek," tambah Herry.

6. Ada bekas pukulan benda tumpul

Hasil autopsi dari jenazah SN, pihak kepolisian tidak bisa membeberkan secara detail. Namun, Herry sempat mengatakan, bahwa korban meninggal diduga akibat pukulan benda tumpul.

"Beberapa di bagian tubuh korban ada bekas pukulan benda tumpul. Organ dalam bagian belakang juga ada mengalami trauma," ucapnya.

Baca juga: Gadis 14 Tahun Dibunuh Ayah Tiri, Polisi: Ada Bekas Pukulan Benda Tumpul

Herry tak menampik bahwa tersangka sampai saat ini masih kurang koperatif dalam pemeriksaan. Hal ini lantaran tersangka masih belum mengakui dari beberapa hasil yang didapat dari autopsi jenazah korban.

"Ada hasil autopsi dari jenazah korban yang belum diakui tersangka. Rencana tim forensik dari Polda Riau ikut membantu melakukan olah tempat kejadian perkara," kata dia. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Meriahnya Tradisi Alek Bakajang di Pangkalan Limapuluh Kota
Meriahnya Tradisi Alek Bakajang di Pangkalan Limapuluh Kota
Polisi Masih Buru Pelaku Curas di Padang Panjang yang Sebabkan Seorang Nenek Meninggal
Pria di Padang Ditemukan Tewas di Sungai, Leher Diikat Tali lalu Diberi Pemberat Batu
Bunuh Calon Siswa TNI AL Iwan Telaumbanua, Serda Adan Terancam Hukuman Mati
Bunuh Calon Siswa TNI AL Iwan Telaumbanua, Serda Adan Terancam Hukuman Mati
Polres Sawahlunto akan melakukan tes DNA keluarga calon siswa (casis) Bintara Iwan Sutrisman Telaumbaua (21 tahun) untuk mengungkap jasadnya.
Polisi Akan Tes DNA Keluarga Casis TNI yang Dibunuh, Cocokkan Mayat Ditemukan 2022 Silam
Polisi Ungkap Hanya 1 Warga Sipil Terlibat Pembunuhan Casis TNI, Ini Tampangnya
Polisi Ungkap Hanya 1 Warga Sipil Terlibat Pembunuhan Casis TNI, Ini Tampangnya
Jasad Calon Bintara Asal Nias yang Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Dikubur di Talawi
Jasad Calon Bintara Asal Nias yang Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Dikubur di Talawi