Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memberlakukan pembatasan selektif bagi setiap orang yang masuk lewat jalan darat mulai Selasa (31/3/2020). Evalusi Wakil Gubernur Nasrul Abit, pelaksanaannya di hari pertama, belum berjalan sesuai harapan.
Nasrul melakukan kunjungan ke titik perbatasan di Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya. Dia melakukan monitoring terhadap Posko Percepatan Penanganan Virus Corona di dua Kabupaten tersebut Selasa (31/3/2020).
Pada pelaksanaan kabupaten Sijunjung tersebut masih ada kekurangan dalam penanganan, seperti masih banyak mobil yang melintas di perbatasan Sijunjung dengan provinsi Riau dan kelengkapan pendataan juga belum ada.
"Saya lihat kendaraan berplat luar Sumbar, masih ada yang lewat. Dalam pemeriksaan, si pengemudi dan penumpangnya tidak disuruh turun dari kendaraannya untuk diperiksa. Hanya diperiksa dalam kendaraan, kalau suhunya kurang dari 38 derajat celcius dipersilahkan pergi," katanya.
Nasrul menjelaskan, seharusnya setiap kendaraan yang melintas harus dihentikan. Selanjutnya sopir dan penumpang harus diperiksa suhu badan dan disemprot dengan cairan disinfektan. Kemudian diminta mengisi formulir yang telah disediakan.
Dalam kunjungan itu ia juga ikut memberhentikan salah satu truk dan langsung menyuruh sopirnya untuk turun diperiksa oleh tim medis dan memberikan penanganan sesuai aturan pada petugas gugus tugas.
Selain itu, seharusnya setiap petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Namun saat itu dia melihat tidak satupun menggunakan baju pelindung. Hanya menggunakan masker dan sarung tangan.
"Selain kita melindungi masyarakat, kita juga harus melindungi diri kita sendiri terlebih dahulu," tuturnya.
Wagub juga mengunjungi perbatasan Dharmasraya dengan provinsi Jambi. Lokasi itu termasuk perlintasan paling ramai dikunjungi dari berbagai provinsi. Dia berharap perbatasan ini harus lebih diperketat karena lintas Sumatera.
"Kita harus lebih selektif dalam pemeriksaan, yang kita hadapi adalah virus yang mematikan (Covid-19). Data semua orang yang masuk ke Sumbar. Bagaimanapun kita harus siap perang lawan corona," katanya.
Penerapkan sistem pembatasan selektif Nasrul Abit mengatakan, isolasi diterapkan sebagai upaya mendukung keputusan pemerintah pusat mencegah mewabahnya virus corona. Juga melindungi masyarakat Sumatera Barat.
Antisipasi penyebaran corona, pemerintah provinsi Sumatera Barat bersama pemerintah Kabupaten Kota telah menetapkan kebijakan Pembatasan Secara Selektif dalam rangka menghambat laju arus orang masuk ke Sumbar di daerah-daerah perbatasan.
"Melakukan cek kesehatan yang dilakukan tim medis, satpol PP bersama TNI Polri disetiap perbatasan, yang tentu tidak akan merasa nyaman bagi yang masuk ke Sumbar. Dimana yang terindikasi akan dilakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat dan dipertimbangkan akan melakukan karantina selama 14 hari," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, apabila ada serupa dengan penyakit corona segera melapor kepada pihak pelayanan kesehatan terdekat, atau aparat pemerintah setempat agar segera di jemput dan dilakukan pemeriksaan secara intensif.
"Melakukan pendeteksi dini terhadap suhu badan untuk memastikan sejak awal bagi orang yang ingin masuk ke Sumbar, jika ada hal-hal yang mencurigakan dan gejala corona segera lakukan tindakan dengan cepat," ungkap Nasrul Abit. (Rahmadi/SS)