Langgam.id - Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 05.44 WIB.
Dilansir dari situs magma.esdm.go.id, bahwa pada erupsi pada Rabu pagi tadi, tinggi kolom erupsi tidak teramati.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 275 detik," jelas magma.esdm.go.id.
Diketahui hingga hari ini, jumlah letusan Gunung Marapi yang tercatat pada 2024 ini sebanyak 238 kali. Sementara itu, jumlah letusan terbanyak tahun ini yaitu Gunung Ibu 1.949 kali, Gunung Semeru 1.663 letusan dan Gunung Lewotobi Laki-laki 875 letusan.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada). Pada status ini, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh
Selanjutnya, Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Kemudian, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia dan media sosial PVMBG. (*/yki)