Langgam.id – Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy mengimbau masyarakat di sekitar kawasan Gunung Marapi meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul meningkatnya frekuensi dan skala letusan gunung berapi tersebut.
“Saat ini, frekwensi dan skala letusan Gunung Marapi semakin meningkat. Oleh karena itu, kita minta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas luar rumah yang tidak terlalu penting,” kata Audy, dikutip dari siaran resmi, Sabtu (30/3/2024).
Sejak Desember 2023, aktivitas Gunung Marapi terus meningkat. Statusnya pun kini berada di level III atau siaga, dengan letusan yang lebih sering dan skala yang lebih besar.
Erupsi Gunung Marapi telah menimbulkan korban jiwa, berdampak pada kesehatan masyarakat, dan mengganggu produktivitas lahan pertanian di sekitar gunung. Bahkan, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sempat ditutup dua kali akibat erupsi, termasuk pada Kamis (28/3/2024) lalu selama 4 jam.
“Kita bersyukur, hingga hari ini tidak terjadi letusan besar yang sampai mengakibatkan aliran larva panas ke pemukiman warga. Meski pun demikian, kondisi saat ini tentu perlu tetap kita waspadai,” ujar Audy.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dengan terus memantau informasi terkini dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan ikuti instruksi dari pemerintah daerah.
Selain itu, warga juga diminta menghindari radius 4,5 km dari puncak gunung, karena area ini berisiko tinggi terkena dampak letusan.
Juga kurangi aktivitas di luar rumah dan gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk mencegah ISPA akibat abu vulkanik, kemudian siapkan diri untuk evakuasi dengan menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok dan dokumen penting.
Pemerintah Sumbar terus memantau situasi Gunung Marapi dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. (*/Fs)