Ekspor Sumatra Barat pada Februari 2024 Naik 19,16 Persen

Nilai ekspor Sumbar pada Juni 2024 sebesar US$284,18 juta, terjadi peningkatan sebesar 180,29 persen dibanding ekspor Mei 2024.

Ilustrasi. [foto: canva.com]

Langgam.id - Nilai ekspor yang berasal dari Sumatra Barat (Sumbar) pada Februari 2024 sebesar US$159,43 juta. Terjadi kenaikan sebesar 19,16 persen dibanding ekspor Januari 2024.

"Nilai ekspor asal Sumatra Barat pada Februari 2024 sebesar US$159,43 juta atau naik sebesar 19,16 persen dibandingkan dengan ekspor Januari 2024 yang sebesar US$133,80 juta," ujar Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/4/2024).

Sugeng mengungkapkan, ekspor asal Sumatra Barat pada Februari 2024 ini mengalami penurunan sebesar 28,33 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada Februari 2024 ini terang Sugeng, komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$59,44 juta), Crude palm oil (US$38,94 juta), dan Refined palm oil (US$19,66 juta).

Selanjutnya pada golongan bahan-bahan nabati (HS 14) komoditas yang diekspor adalah Palm kernel shells sebesar US$11,83 juta.

Sugeng mengatakan, ekspor asal Sumbar pada Februari 2024 dikirim ke beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada Februari 2024 adalah ke India sebesar US$53,96 juta, dan selanjutnya ke Pakistan sebesar US$38,62 juta.

Ekspor asal Sumatra Barat ke India, katanya, memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatra Barat pada Januari–Februari 2024, yaitu sebesar 30,96 persen.

"Selanjutnya ekspor ke Myanmar memberikan peran sebesar 16,23 persen dan ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 14,32 persen," bebernya.

Sugeng menyebutkan, komoditas utama yang diekspor ke India pada Februari 2024 adalah Crude palm oil. Sementara itu, ke Pakistan komoditas utama yang diekspor pada bulan ini adalah Refined palm oil.

Kemudian, kata Sugeng, nilai impor Sumbar pada Februari 2024 sebesar US$56,03 juta, terjadi peningkatan sebesar 51,29 persen dibanding impor Januari 2024.

Ia menerangkan bahwa golongan barang impor pada Februari 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$32,34 juta. Negara pemasok impor pada Januari–Februari 2024 terbesar adalah dari Malaysia, dengan perannya sebesar 40,37 persen. (*/yki)

Baca Juga

Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Agustus 2024 sebesar 5,75 persen. Angka ini turun
BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumbar Turun 0,19 Persen di Agustus 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 1.027.429 ton GKG
Produksi Beras di Sumbar Capai 594.905 Ton Sepanjang Januari-September 2024
BPS mencatat nilai ekspor Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 43,72 persen dibanding
BPS: Ekspor dan Impor Sumbar Turun pada September 2024
BPS mencatat pada September 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk BIM
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di September 2024, Malaysia Masih Mendominasi
BPS mencatat, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dan yang datang dari BIM pada Agustus 2024 turun masing-masing
Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dan Datang dari BIM Turun di Agustus 2024