Langgam.id - Kepala Karantina Pertanian Padang, Eka Darnida Yanto menyebutkan hingga saat ini tren kinerja ekspor komoditas pertanian Sumatra Barat tercatat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia mengatakan itu saat acara pelepasan 22,8 ton produk turunan sawit asal Sumatra Barat oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Padang, Sabtu, (24/8/2019).
Menurutnya selain produk turunan sawit pada hari yang sama juga diekspor produk pertanian lain asal Sumbar.Total nilai ekonominya mencapai Rp. 212,8 milyar.
Produk ekspor tersebut terdiri dari lempeng karet sebanyak 604,8 ton, biji kopi sebanyak 18 ton, kayu manis sebanyak 95 ton dan produk turunan kelapa yang terdiri dari santan 83,8 ton, kelapa parut 25 ton dan air kelapa sebanyak 71,2 ton.
"Negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain Belanda, Spanyol, Norwegia, China, Bangladesh dan Jerman," sebutnya.
Ia mengatakan ekspor cangkang sawit juga dinilai sebagai sumber energi hijau. Menurutnya, eksportasi cangkang sawit dari data sistem otomasi perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerjanya tercatat adanya peningkatan sebesar 28%.
"Total ekspor di tahun 2018 sebanyak 404,8 ribu ton sementara hingga minggu ke-2 Agustus 2019 ekspor cangkang sawit telah telah mencapai 344,4 ribu ton," jelas dia.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumbar Chandra dalam sambutannya mengapresiasi tumbuhnya industri turunan asal sawit berupa cangkang.
Dia berharap Kementan dapat memberikan tambahan bantuan mulai dari benih unggul, budidaya hingga peningkatan kemampuan SDM disamping penjaminan produk di pasar ekspor.
"Dengan keunggulan sebagai biomassa dan harga yang lebih murah dibanding sumber energi asal fosil, kita yakin bahwa cangkang sawit sebagai energi hijau bakal menjadi kebutuhan dunia," tuturnya. (Rahmadi/HM)