Dr. Andani dan Risma Sepakat Tambah Kapasitas Labor Surabaya, Sampel Sementara Kirim ke Padang

Dr. Andani dan Risma Sepakat Tambah Kapasitas Labor Surabaya, Sampel Sementara Kirim ke Padang

Audiensi Dokter Andani dan Wali Kota Surabaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Pemko Surabaya/surabaya.go.id)

Langgam.id - Dokter Andani Eka Putra mulai membantu Surabaya mengatasi Covid-19. Setelah bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) itu melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan kapasitas labor setempat.

Setelah menelusuri masalah, menurut Andani, pelacakan (tracing) warga yang positif Covid-19 di Surabaya sudah banyak dilakukan. Namun hasil tracing itu tidak bisa dilanjutkan dengan tes swab melalui PCR, karena terbatasnya kapasitas labor.

“Di Surabaya tracing banyak, tapi tracing tidak bisa dilanjutkan dengan PCR karena keterbatasan kapasitas. Makanya saya usahakan dalam minggu pertama Agustus, lab itu bisa beroperasional. Kemudian minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September, target saya sudah masuk ke 4000,” katanya, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko Surabaya, Senin (20/7/2020).

Salah satu solusi yang telah dirancang bersama wali kota dan tim di Surabaya adalah mengaktifkan Labkesda Surabaya. "Kita aktifkan dengan target se-optimal mungkin. Paling tidak pada akhir bulan Agustus itu Labkesda Surabaya itu bisa sampai 4000 sampel per hari,” kata Andani, usai bertemu Risma. Andani dan tim BNPB bertemu Risma di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam Surabaya pada Sabtu (18/07/2020).

Menurut Andani, jika jumlah pemeriksaan di Labkesda Surabaya meningkat, otomatis angka positif juga banyak. Tapi hal itu tak menjadi masalah. Sebab, orang-orang yang ditemukan melalui masifnya rapid test dan swab yang dilakukan itu adalah mereka dengan potensi sebagai penular.

“Tidak usah takut dengan jumlah positivity rate yang banyak, nanti sembuhnya juga cepat. Orang-orang tanpa gejala itu akan sembuh dalam 14 hari. Dengan cara seperti itu, maka angka kematian juga turun otomatis, dan penyebaran di masyarakat juga bisa dikurangi,” katanya.

Dr. dr. Andani datang ke Surabaya bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menginventarisir kebutuhan untuk pengembangan lab pengujian Covid-19 di Surabaya. Termasuk pengembangan kapasitas, alur sistem kerja, hingga kebutuhan sumber daya manusia yang mumpuni.

Baca Juga: Sukses di Sumbar, Kepala Labor Unand Bantu Penanganan Corona di Surabaya

“Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah menyatakan bahwa apapun kebutuhan Jatim, Labkesda Surabaya, BNPB akan berusaha untuk memenuhi,” ujarnya.

Sembari menunggu pengembangan kapasitas pengujian di Labkesda, Dr. dr. Andani menyebut, untuk sementara waktu sampel di Surabaya akan dikirim ke Lab di Unand, Kota Padang, Sumatera Barat. “Untuk sampel (di Surabaya) itu, sementara akan dikirim ke Padang untuk pemeriksaan. Kapasitas di sana besar, bisa mengerjakan 3000 per hari,” katanya.

Meski demikian, pihaknya menyatakan, bahwa Labkesda Surabaya itu sudah mumpuni dalam proses pengujian, meski masih perlu dilakukan pengembangan. Karena, pengembangan lab tidak cukup hanya peralatan. Makanya pihaknya menyatakan siap mendukung Pemkot Surabaya dalam menyiapkan peralatan, SDM, sistem kerja, hingga alur proses pemeriksaan di Labkesda.

“Termasuk tenaga laporannya kita siapkan juga karena itu menentukan juga, tadi saya sampaikan mungkin butuh 60 -70 orang, harus kita latih dulu semuanya. Secara manajerial akan dipandu oleh lab yang ada di (Unand) Sumatera Barat,” jelas dia.

Dr. dr. Andani menargetkan, di awal bulan Agustus 2020 nanti, Labkesda Surabaya sudah siap untuk beroperasional. Bahkan, di akhir bulan Agustus 2020, kapasitas Labkesda Surabaya ditargetkan mampu mengerjakan 3000 - 4000 sampel dalam satu hari. “Ini tergantung juga dengan sampel yang masuk,” ujar dia.

Baca juga: Kinerja Terbaik se-Indonesia, Gugus Tugas Nasional Apresiasi Dr. Andani dan Labor Unand

Namun begitu, dia menilai, bahwa tingginya angka positivity rate di Surabaya merupakan hal yang bagus. Sebab, makin tinggi angka positivity rate maka semakin banyak pula ditemukan orang-orang dengan potensi penularan. Hal ini berbanding terbalik jika angka positivity rate suatu daerah itu sedikit dikhawatirkan ada orang dengan potensi penular yang tidak terdeteksi.

“Penemuan banyak kasus orang-orang tanpa gejala itu merupakan prestasi yang bagus, bukan suatu hal yang jelek. Ini yang harus diinformasikan ke semua orang. Coba bayangkan misal 100 orang itu tidak terdeteksi oleh kita, bukannya malah itu makin berbahaya,” paparnya.

Dr. dr. Andani menambahkan, dengan meningkatkan kapasitas pemeriksaan, maka orang-orang dengan potensi sebagai penular itu bisa segera dicegah dan ditangani. Sebab, prinsip pertama dalam pemeriksaan Covid-19 ini adalah bagaimana memutus rantai penularan

Baca juga: 4 Fakta dan Angka Penanganan Covid-19 Sumbar di Balik Pujian Presiden

“Kalau kita periksanya sedikit-sedikit ya sedikit-sedikit juga (ditemukan) positifnya. Tapi yang menjadi kerugian kita adalah ini yang menyebar terus tidak kita temukan kan bahaya. Jadi peningkatan positif itu adalah hal yang tidak perlu kita takutkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Andani bersama tim labor dan pemerintah daerah di Sumatra Barat dinilai Gugus Tugas Nasional berhasil mengatasi Covid-19. Presiden Joko Widodo memuji Sumbar masuk lima besar provinsi terbaik dalam menangani Covid-19 dalam rapat dengan gubernur se-Indonesia. (*/SS)

Baca Juga

Jalan Terjal Welhendri Azwar Menggapai Guru Besar
Jalan Terjal Welhendri Azwar Menggapai Guru Besar
Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah