DKI Jakarta Kuasai Klasemen Sementara PON Papua, Sumbar Posisi 12

kontingen sumbar PON papua

Lokasi PON Papua. [dok. Kemenpora]

Langgam.id – Kontingen Sumatra Barat (Sumbar) masih berjuang untuk masuk peringkat 10 besar klasemen sementara PON XX Papua. Kini Sumbar berada di urutan 12 klasemen sementara.

Hingga Minggu (3/10/2021) sorem, Posisi puncak masih ditempati DKI Jakarta yang mengantongi 28 medali emas, 20 perak, dan 21 perunggu. DKI Jakarta ditempel tuan rumah Papua yang mengoleksi 21 emas, 7 perak dan 17 perunggu.

Urutan ketiga klasemen diisi Jawa Barat dengan perolehan total 62 medali, disusul Jawa Timur dan Bali yang masing-masing mengemas 39 dan 19 medali.

Lampiran Gambar Lampiran Gambar

Sedangkan Sumbar yang berada di posisi 12 baru mengantongi 1 medali emas, 2 perak dan 5 perunggung. Sumbar hanya kalah dua medali dari Jambi yang berada di urutan 11 dan tertinggal 3 medali dari Kalimantan Timur yang bertengger di posisi 11 klasemen sementara PON XX Papua.

Dari 34 provinsi yang bersaing, ada 6 provinsi yang belum mendapatkan satupun medali. Keenam provinsi itu yakni Bangka Belitung, Bengkulu, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau dan Maluku.

 

 

Baca Juga

Kondisi jembatan kereta api Lembah Anai pascabanjir akhir November lalu. IST
Kementerian Kebudayaan Catat 89 Cagar Budaya Sumbar Terdampak Bencana
Kondisi jembatan kereta api Lembah Anai pascabanjir akhir November lalu. IST
Respon Menteri Kebudayaan Soal Rencana Pembongkaran Jembatan Kereta Api Lembah Anai
Personil kepolisian membawa jenazah korban galodo di Nagari Salareh Aia Timur.
Pemerintah Agam Setop Pencarian Korban Galodo
Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Kementerian PU
Kementerian PU Cek Struktur Jembatan Kembar Usai Dilanda Banjir
Jembatan kembar Silaing Padang Panjang usai diterjang banjir bandang dan longsor 27 November 2025. Foto: Diskominfo Padang Panjang.
Wali Kota Sebut Jembatan Kembar Padang Panjang Direkomendasikan Dibongkar
M. FAJAR RILLAH VESKY
Halaban, Penyambung Nafas Republik yang Terlupakan