Ditemukan di Lubang Kayu, Warga Serahkan 2 Anak Burung Rangkong ke BKSDA Sumbar

Berita Agam - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BKSDA Sumbar menerima dua ekor anak burung rangkong kangkareng dari warga Agam.

Penyerahan dua ekor anak burung rangkong kangkareng perut putih kepada petugas Resor Konservasi Wilayah II Agam. [foto: BKSDA Sumbar]

Berita Agam - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BKSDA Sumbar menerima dua ekor anak burung rangkong kangkareng perut putih dari warga Agam.

Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) menerima dua ekor anak burung rangkong kangkareng perut putih dari warga Sawah Taruko, Jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam.

Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menjelaskan, burung dengan nama latin Anthracoceros albirostris ditemukan oleh warga bernama Riki Rikardo (35) dan menyerahkan kepada petugas Resor Konservasi Wilayah II Agam,  Senin (24/1/2022) malam.

Satwa langka dan dilindungi ini didapat Feri Angriawan (22) di lokasi lahan perkebunan kelapa sawit milik Plasma Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara pada hari Kamis (20/1/2022) dalam sebuah lubang kayu yang telah tumbang. Satwa itu dibawa pulang untuk dirawat oleh Riki Rikarso saudaranya.

"Mengingat burung rangkong kangkareng perut putih termasuk jenis satwa dilindungi, Riki menghubungi petugas BKSDA Sumbar untuk diserahkan ke kantor Resor KSDA Agam di Lubuk Basung untuk dilakukan perawatan selanjutnya," katanya, Jumat (28/1/2022).

Hasil observasi diketahui anak burung itu jenis rangkong kangkareng perut putih berusia sekitar dua minggu dan belum memiliki bulu lengkap.

Kangkareng perut putih menurutnya masuk dalam family burung rangkong, yang termasuk spesies dengan ukuran tubuh paling kecil. Penyebarannya di Asia selatan, China selatan dan Asia Tenggara.

Sementara di Indonesia, burung ini tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Kemampuannya dalam beradaptasi di berbagai tipe habitat berbeda, membuat burung ini dapat tersebar luas melebihi jenis rangkong lainnya.

Kangkareng perut putih termasuk burung omnivore yang memakan buah-buahan hutan dan hewan kecil seperti katak pohon, ular kecil, kadal, kelelawar, telur burung, anak burung dan hewan invertebrate lainnya.

Baca juga: BKSDA Sumbar Berencana Lepaskan Harimau Puti Maua Agam ke Hutan Asalnya

Satwa ini bersifat monogami dengan perilaku bersarang yang unik. Kangkareng perut putih juga menyegel betinanya di dalam lubang pohon selama beberapa pekan saat musim berbiak.

"Mari kita selamatkan satwa dilindungi, setiap satwa tersebut memiliki keistimewaan untuk keberlangsungan hutan kita, BKSDA Sumbar mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi warga Sumbar yang telah peduli untuk menyerahkan satwa liar dilindungi kepada kami," katanya.

Dapatkan update berita Agam – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Calon Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani Blusukan di Pasar Sikabau
Resmi Jadi Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani Kepala Daerah Perempuan Pertama di Sumbar
Pemkab mengadakan sosialisasi relokasi masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin ke rumah khusus hunian tetap (Hutap)
80 Unit Hunian Tetap Siap Diserahkan Bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Agam
BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) menyebut konflik satwa dengan manusia meningkat lantaran jumlah pakan di habitatnya berkurang.
BKSDA Sumbar Sebut Konflik Harimau dan Manusia Karena Jumlah Pakan Berkurang
Gunung Talang Kabupaten Solok (istimewa)
Gunung Marapi Ditutup, BKSDA Sumbar Bakal Buka Jalur Pendakian 3 Gunung Lainnya Tahun Ini
BKSDA Sumbar memanggil para remaja yang melakukan pendakian secara ilegal di Gunung Marapi, Sumbar pada 19 Januari 2025 lalu.
Tiga Pendaki Ilegal Gunung Marapi Akui Kesalahan, BKSDA Beri Sanksi Tegas
BKSDA Sumbar melakukan pemeriksaan terkait enam orang pendaki ilegal pasca beredarnya video melakukan pendakian ke Gunung Marapi
Viral di Medsos Pendakian Ilegal ke Gunung Marapi, Ini Kata BKSDA Sumbar