PalantaLanggam – Untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya gizi seimbang, Program Studi Gizi FKM Universitas Andalas bersama Himpunan Mahasiswa Gizi KM FKM UNAND menggelar kegiatan “Diskusi dan Informasi Seputar Gizi x Pengabdian Masyarakat” pada 12 Oktober 2025. Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini berhasil menarik lebih dari 300 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Gizi Seimbang Melalui Kearifan Pangan Lokal untuk Generasi Mahasiswa yang Produktif dan Unggul”, kegiatan ini menyoroti urgensi penerapan gizi seimbang, khususnya bagi mahasiswa yang kerap menghadapi pola makan tidak teratur akibat kesibukan dan keterbatasan anggaran.
Rangkaian acara dibuka dengan laporan Ketua Pelaksana, Anisa Fitria Lauren, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang berbagi ilmu sekaligus mendorong mahasiswa lebih peduli terhadap pola makan mereka.
Ketua Hima Gizi, Rizki Ramadhani Arbi, dalam sambutannya menekankan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi gizi yang benar. Sementara itu, Pembina Hima Gizi, Dr. Frima Elda, SKM., MKM., mengajak mahasiswa untuk terus aktif dalam kegiatan edukatif dan memperkuat kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan literasi gizi.
Ketua Program Studi Gizi, Ice Yolanda Puri, Ph.D., yang turut memberi sambutan, mengingatkan bahwa mahasiswa gizi memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam penerapan gizi seimbang serta mendorong pemanfaatan pangan lokal.
Acara kemudian dipandu oleh moderator Ice Yolanda Puri, Ph.D., yang membawa suasana diskusi menjadi interaktif dan menarik.
Pada sesi pertama, Wanda Lasepa, S.Gz., M.Gz. membawakan materi bertajuk “Optimalkan Gizi Demi Mewujudkan Mahasiswa Produktif dan Unggul”. Wanda menegaskan bahwa gizi berperan besar dalam meningkatkan konsentrasi dan produktivitas belajar. Ia juga membagikan strategi sederhana untuk menjaga pola makan sehat di tengah kesibukan kampus. Sesi ini disusul tanya jawab dan pembahasan studi kasus.
Materi kedua disampaikan oleh Dr. Eva Yuniritha, S.ST., M.Biomed., Dietesien, yang membahas “Potensi Pangan Lokal Murah dan Bergizi”. Eva mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan bahan pangan lokal yang tidak hanya bernilai gizi tinggi, tetapi juga ekonomis dan berkelanjutan. Menurutnya, pangan lokal dapat menjadi solusi praktis bagi mahasiswa, terutama mereka yang tinggal di kos-kosan.
Kegiatan ditutup dengan pengumuman peserta terbaik dalam sesi tanya jawab dan studi kasus, dilanjutkan dokumentasi bersama.
Ketua pelaksana menegaskan kembali pesan utama kegiatan: bahwa makanan bergizi tidak harus mahal. “Banyak pangan lokal yang sehat, mudah diolah, dan terjangkau. Mahasiswa hanya perlu lebih cermat dalam memilih,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memperoleh wawasan baru mengenai gizi seimbang, tetapi juga terdorong untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Diskusi dan Informasi Seputar Gizi x Pengabdian Masyarakat” menjadi langkah nyata untuk melahirkan generasi muda yang sehat, produktif, dan bangga terhadap potensi pangan lokal.






