Diskusi Budaya FABN III, Para Raja Nusantara Kumpul di UNAND

Diskusi Budaya FABN III, Para Raja Nusantara Kumpul di UNAND

Kegiatan diskusi budaya yang diikuti para raja nusantara di Universitaa Andalas. (Foto: Dok. Humas)

Langgam.id - Puluhan raja dari berbagai penjuru nusantara mengikuti diskusi budaya dalam rangkaian helatan Festival Adat Budaya Nusanatara (FABN) ke- III di kampus Universitas Andalas.

FABN adalah salah satu kegiatan utama dari organisasi Masyarakat Adat Nusantara (MATRA), yang sudah dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu FABN I di Bali dan FABN II di Jawa Tengah tepatnya di Borobudur, serta FABN III di Sumatra Barat.

FABN merupakan kegiatan pagelaran seni budaya nusantara yang dihadiri oleh raja, sultan, penglingsir, ketua adat, ketua suku, pemangku adat, budayawan, akademisi, pencinta seni budaya nusantara.

Di UNAND, dalam kegiatan ini tampak hadir sejumlah raja-raja yang ada di nusantara diantaranya, Kerajaan Goa, Kerajaan Istana Silindung Bulan Pagaruyung, Kerajaan Tapak Tuanku Aceh Selatan, Kerajaan Matra Malaysia, Kerajaan  Kendari, puri agung Denpasar Bali, kerajaan Raya, Kerajaan Simalungun Sumatra Utara, kerajaan Kalimantan Barat, keraton IX Madura, Kerajaan Balai Jabo Sungai kunyit Sangir, pucuk adat kenagarian bayang pesisir Selatan.

Selain para raja, permaisuri, sultan, dato, juga hadir pemangku adat Minangkabau dan masyarakat yang peduli dengan kelestarian adat yang ada di nusantara.

Kegiatan FABN di UNAND ini diisi orasi kebudayaan yang diharapkan menjadi momen reflektif mendalam tentang pentingnya menjaga keberagaman dan persatuan bangsa. Sekaligus juga bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-68 Universitas Andalas.

Ketua Panitia, Sultan Muhammad Yusuf Tuanku Mudo Rajo, menyampaikan kegiatan ini sebenarnya direncanakan pada tahun 2023, namun karena beberapa kendala, baru dapat terlaksana tahun ini.  

"Kita bersyukur meskipun beberapa narasumber berhalangan hadir karena tugas negara, acara tetap berlangsung dengan baik," ujarnya, Kamis (5/9/2024).

Orasi Kebudayaan kali ini menghadirkan Prof. Dr. Herwandi, M. Hum dan Prof. Dr. Rer.soz. Nursyirwan Effendi sebagai narasumber. 

Sultan Muhammad Yusuf juga menjelaskan panitia sengaja membatasi jumlah tamu undangan hanya 25 Raja, Sultan, Permaisuri, Datu, Penglingsir, Datuak, dan Pemangku Adat.  

Jika tidak dibatasi, jumlah peserta bisa mencapai ratusan, seperti pada Festival Adat Budaya Nusantara sebelumnya. Selain itu, Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Bundo Kanduang juga turut hadir dalam acara ini. 

Masyarakat Adat Nusantara (Matra) juga memiliki agenda tahunan yang digelar setiap tanggal 4 September yakni memperingati Hari Perdamaian Dunia. Namun, tahun ini tidak digelar karena fokus Matra tertuju pada dua event besar, yaitu Festival Adat Budaya di Madura dan FABN III di Sumatera Barat. 

Ketua Umum DPP Matra, Andi Bau Malik Barammamase, SH Karaenta Tukajangangan, menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Andalas yang telah berkolaborasi dengan dalam acara ini. Ia berharap kegiatan ini, yang merupakan bagian dari Program Kerja (Proker) Matra, dapat semakin menyentuh masyarakat luas. 

Sekretaris Universitas Dr. Aidinil Zetra, MA, yang mewakili Rektor Universitas Andalas juga menyambut hangat kehadiran para tamu undangan, seperti Raja, Permaisuri, Sultan, Datu, Penglingsir, Pemangku Adat, dan para Niniak Mamak.  

Menurutnya, orasi kebudayaan ini lebih dari sekadar perayaan, tetapi juga refleksi mendalam tentang keberadaan bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman adat dan budaya. 

Aidinil mengingatkan nusantara merupakan rumah bagi ribuan adat dan suku bangsa yang unik, dan kekayaan budaya ini merupakan cerminan dari sejarah panjang perjuangan nenek moyang.

Ia menekankan pentingnya menjaga keberagaman dan persatuan bangsa dengan saling memahami perbedaan, karena bangsa yang tidak bisa hidup dalam keberagaman akan terpecah. 

“FABN ini bukan hanya sebuah perayaan, melainkan refleksi mendalam tentang eksistensi kita sebagai bangsa. Kehadiran di sini untuk menjaga keberagaman adat dan budaya serta persatuan bangsa dengan saling memahami perbedaan,” tutup Aidinil.(*/Fs) 

Baca Juga

Temu Alumni, Universitas Andalas Luncurkan Dana Abadi
Temu Alumni, Universitas Andalas Luncurkan Dana Abadi
Rektor UT Orasi di UNAND, Sampaikan Transformasi Digital dalam Pendidikan Tinggi
Rektor UT Orasi di UNAND, Sampaikan Transformasi Digital dalam Pendidikan Tinggi
Dies Natalis ke 68, Gubernur Mahyeldi: Harapan Kami UNAND Terus Lahirkan Inovasi
Dies Natalis ke 68, Gubernur Mahyeldi: Harapan Kami UNAND Terus Lahirkan Inovasi
Dies Natalis ke 68, UNAND Fokuskan Peningkatan Mutu dan Rekognisi Internasional
Dies Natalis ke 68, UNAND Fokuskan Peningkatan Mutu dan Rekognisi Internasional
Pilkada 2024: Tinta Gambir Hasil Inovasi UNAND Digunakan di 10 Provinsi
Pilkada 2024: Tinta Gambir Hasil Inovasi UNAND Digunakan di 10 Provinsi
Youth Today Join AIESEC 2024: Pentingnya Para Pemuda yang Kritis dalam Membuat Keputusan
Youth Today Join AIESEC 2024: Pentingnya Para Pemuda yang Kritis dalam Membuat Keputusan