Langgam.id- Pemanfaatan data Sensus Pertanian (ST 2023) memiliki fungsi yang penting bagi kinerja suatu instansi pemerintah, agar dapat membantu dalam mengambil kebijakan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang yang diwakili Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Syahrial Kamat pada acara Diseminasi Data Hasil Sensus Pertanian 2023 Kota Padang Tahap I yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang di Hotel Santika.
Mengawali sambutan, Syahrial Kamat memaparkan kondisi pertanian secara umum. Diketahui bahwa luas tanah Kota Padang tahun 2022 adalah 69.496 hektar yang terdiri dari berbagai jenis penggunaanya.
"Sekitar 22.156,84 hektar atau 31,88 persen dimanfaatkan pada sektor pertanian yang terdiri dari kebun campuran sekitar 19,61 persen," katanya dikutip dari Kominfo, Jumat (22/12/2023).
Syahrial juga merincikan, sawah dan irigasi 5,89 persen, perkebunan rakyat 3,09 persen, perkebunan sayuran 1,93 persen, ladang 1,35 persen dan sawah non irigasi 0,02 persen.
"Sementara itu, tingkat produksi padi di tahun 2022 mencapai 71.434 ton dengan tingkat produktivitas 5,286 ton per hektar. Komoditas sayur unggulan adalah kangkung dengan luas panen 183 hektar dengan total produksi 976,60 ton," jelasnya.
Lanjut Syahrial juga menjelaskan komoditas buah unggulan adalah durian dengan produksi 16.751,30 ton yang mengalami peningkatan signifikan dibanding sebelumnya sebesar 31,40 persen.
"Kemudian komoditas tanaman perkebunan unggulan adalah kelapa dengan total produksi 968,80 ton. Sementara komoditas paling terkecil adalah kopi sebesar 37,68 ton. Itulah gambaran kecil di Kota Padang," ungkap Syahrial.
Syahrial juga menambahkan bagaimanapun kondisi sawah harus dipertahankan, sebab Kota Padang merupakan kota urban.
"Butuh sektor terkait untuk mengkaji ini, agar sawah tetap dipertahankan, sehingga menjadi daya tarik sendiri walaupun kota besar tetapi tetap ada persawahan," kata Syahrial saat memberi arahan.
Lanjutnya, sektor pertanian harus mendapat perhatian khusus agar tidak terjadi inflasi, sektor pertanian sendiri menjadi katup pengaman ekonomi Kota Padang saat pandemi Covid-19.
"Pengambilan data harus dilakukan secara profesional sehingga bersinergi bersama dalam pembangunan Kota Padang untuk memberi gambaran pertanian dari berbagai subsektor. Terima kasih dan apresiasi kepada BPS Kota Padang yang telah mendampingi Kota Padang sehingga meraih EPPS terbaik satu di tingkat Provinsi Sumbar," katanya.
Ia juga berharap melalui kegiatan ini dapat memberi masukan untuk memenuhi kebutuhan sektor pertanian. Sehingga dapat mengubah pola pikir petani dari konvensional ke digital.
"Sehingga melahirkan petani milenial untuk terus berinovasi dan berkreasi menciptakan pertanian yang modern dan berkelanjutan," harap Syahrial.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Chairil Fadli mengatakan hasil data ST 2023 sebagai bahan rencana pembangunan sektor pertanian ke depannya.
"Sekaligus evaluasi serta gambaran kondisi pertanian terkini khususnya Kota Padang," kata Chairil.
Pada kesempatan itu juga mendatangkan narasumber yaitu Kepala Bappeda Yenni Yuliza, , perwakilan BPS Sumbar Rita Diana, Ketua Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Andalas Hasnah.
Hadir dalam agenda tersebut Kepala BPS Kota Padang Alfianto, OPD terkait, Camat beserta unsur lainnya. (*/Fs)