Disembunyikan Dalam Kotak Lampu, Pelaku Perdagangan Kukang Ditangkap

Disembunyikan Dalam Kotak Lampu, Pelaku Perdagangan Kukang Ditangkap

Dua ekor kukang disimpan dalam dua buah kotak kecil bekas bola lampu. (foto: BKSDA Sumbar)

Langgam.id - Seorang pelaku perdagangan satwa dilindungi jenis kukang dengan inisial HJ (45) ditangkap oleh tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat dan Satreskrim Polres Agam di Pasar Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Rabu (24/3/2021).

Pelaku merupakan  warga Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. HJ diamankan ketika membawa dan akan menjual satwa langka dan dilindungi jenis kukang atau Nycticebus Coucang dengan jumlah dua ekor.

Kepala BKSDA Agam Ade Putra menjelaskan, awalnya satwa yang terancam punah itu dibawa dari Lubuk Sikaping menuju ke Agam untuk dijual kepada pembelinya. Namun tindakan itu berhasil digagalkan oleh tim gabungan yang mendapatkan informasi dari masyarakat.

"HJ sendiri sudah dipantau sejak tahun 2020, karena dicurigai terlibat dalam perdagangan satwa dilindungi antar provinsi dengan modus menggunakan angkutan sewa travel yang digunakannya," katanya, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Sempat Dikira Macan Dahan, 3 Kucing Hutan Diserahkan Warga Payakumbuh ke BKSDA

Ia menambahkan, bersama pelaku juga diamankan dua ekor kukang yang disimpan dalam dua buah kotak kecil bekas bola lampu. Kemudian juga diamankan sepeda motor dan perangkat handphone yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya.

Ade mengungkapkan, kondisi kukang sendiri ketika dilakukan penangkapan sangat memprihatinkan. Pelaku menempatkan dan meletakannya di dalam dua buah kotak bekas tempat bola lampu yang kecil dan sempit. Kondisi ini membuat kukang tampak stres karena susah untuk bergerak.

"Saat kotak itu dibuka juga disaksikan oleh perangkat Nagari Bawan dan puluhan warga yang menyaksikan penangkapan tersebut," katanya.

Baca juga: Ditemukan di Rumah Warga, Seekor Kucing Hutan Dilepas BKSDA di Kawasan Unand

Pelaku sendiri sebutnya, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di rumah tahanan Polres Agam dengan sangkaan melanggar pasal 21 ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Sanksi bagi pelaku adalah pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp100 juta rupiah," katanya..

Kukang sendiri adalah jenis primata yang dilindungi oleh peraturan perundangan di Indonesia. Sedangkan di dunia internasional status konservasinya adalah terancam punah (endangered) dan masuk dalam klasifikasi Appendix I yang artinya tidak boleh dimanfaatkan untuk perdagangan.

"Barang bukti berupa dua ekor kukang saat ini dititip rawatkan ke BKSDA dan akan segera dilepasliarkan kembali ke alam setelah penyidik berkoordinasi dengan jaksa penuntut umum," ujarnya. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Pemkab mengadakan sosialisasi relokasi masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin ke rumah khusus hunian tetap (Hutap)
80 Unit Hunian Tetap Siap Diserahkan Bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Agam
BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) menyebut konflik satwa dengan manusia meningkat lantaran jumlah pakan di habitatnya berkurang.
BKSDA Sumbar Sebut Konflik Harimau dan Manusia Karena Jumlah Pakan Berkurang
Gunung Talang Kabupaten Solok (istimewa)
Gunung Marapi Ditutup, BKSDA Sumbar Bakal Buka Jalur Pendakian 3 Gunung Lainnya Tahun Ini
BKSDA Sumbar memanggil para remaja yang melakukan pendakian secara ilegal di Gunung Marapi, Sumbar pada 19 Januari 2025 lalu.
Tiga Pendaki Ilegal Gunung Marapi Akui Kesalahan, BKSDA Beri Sanksi Tegas
BKSDA Sumbar melakukan pemeriksaan terkait enam orang pendaki ilegal pasca beredarnya video melakukan pendakian ke Gunung Marapi
Viral di Medsos Pendakian Ilegal ke Gunung Marapi, Ini Kata BKSDA Sumbar
Kamang Resort and Convention Dorong Pariwisata Agam Berdaya Saing
Kamang Resort and Convention Dorong Pariwisata Agam Berdaya Saing