Disdik Sesalkan Tawuran Memakan Korban Kembali Terulang 

ilustrasi tawuran

Ilustrasi tawuran. [Dok. Langgam.id]

LANGGAM.ID-- Dinas Pendidikan Kota Padang menyayangkan kasus tawuran yang melibatkan pelajar kembali terjadi, bahkan menyebabkan korban meninggal yaitu Wahyu Andri Pratama siswa SMA Taman Siswa Padang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Yopi Krislova mengaku miris dengan kejadian tawuran yang masih berulang termasuk yang melibatkan pelajar. "Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi kita bersama," ujar Yopi saat dihubungi, Senin 15 September 2025.

Yopi mengatakan Dinas Pendidikan telah sering menginformasikan kepada orang tua agar mengawasi anak-anak saat di luar jam sekolah, agar tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan negatif, seperti tawuran.

Ia menambahkan, sekolah juga telah menyiapkan sanksi tegas bagi siswa yang terbukti ikut tawuran. "Informasi dan edukasi sudah sering kita sampaikan," ujarnya.

Yopi juga mengomentari terkait terduga pelaku yang telah ditangkap oleh kepolisian merupakan anak dibawah umur yang berstatus putus sekolah. Menurutnya, hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk terus menekan angka putus sekolah di Kota Padang. 

Ia berharap kejadian ini tidak lagi terulang di kemudian hari. "Kita butuh kerja sama dari orang tua untuk mengawasi anak-anak kita, karena kejadian seperti ini terjadi pada malam hari saat anak sudah berada di bawah pengawasan orang tua," ujarnya.

Sementara itu, Satreskrim Polresta Padang telah menangkap lima orang dalam kasus tawuran yang menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia. Empat dari lima orang tersebut diketahui berstatus putus sekolah.

Lima orang yang ditangkap Satreskrim tersebut adalah FH (14), pelajar SMP N, GA (16) tidak bersekolah, RI (15) tidak bersekolah, AR (16) tidak bersekolah dan AB (16) tidak sekolah. Mereka diduga terlibat dalam meninggalnya Wahyu Andri Pratama (18) yang mengalami luka berat saat tawuran pada Sabtu dini hari di Simpang Ketaping, By Pass Kota Padang.

Tawuran tersebut diketahui melibatkan kelompok yang menamakan diri Mexicko yang berasal dari Khatib Sulaiman dan Aia Pacah, melawan kelompok BST (Barat Selatan Timur).

Peristiwa ini menambah panjang daftar tawuran remaja di Kota Padang yang meresahkan masyarakat. Polisi mengimbau orang tua lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari, agar tragedi serupa tidak kembali terulang. (fx)

Baca Juga

Semen Padang FC tertinggal 0-1 dari tamunya, Bali United pada babak pertama dalam laga pekan ketujuh Liga Super
Kabau Sirah Boyong 20 Pemain Lawatan ke Markas Persita Tangerang
Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Para pedagang toko Pasar Raya Padang mengaku usaha mereka dibunuh Perwako 438.
Pemprov Sumbar Umbar Capaian Ekonomi, Pengamat: Jangan Silau dengan Angka-angka
Banjir yang melanda satu kecamatan di Kabupaten Solok Agustus tahun lalu.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Pemprov Sumbar Tetapkan Status Siaga Darurat
Harga Cabai Merah Sentuh Rp90 Ribu per Kg
Harga Cabai Merah Sentuh Rp90 Ribu per Kg
Kritik Program Pertanian Mahyeldi-Vasko, BEM Unand: Nilai A-, A untuk Gaya Minus untuk Kinerja
Kritik Program Pertanian Mahyeldi-Vasko, BEM Unand: Nilai A-, A untuk Gaya Minus untuk Kinerja
Tantangan Ekonomi Sumbar, Hilangnya Kepercayaan Investor Pascagempa 2009
Tantangan Ekonomi Sumbar, Hilangnya Kepercayaan Investor Pascagempa 2009