Langgam.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan sebanyak 1.569 anak stunting di Kota Padang. Hal ini sesuai dengan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM) per 5 Juli 2024.
Sebelumnya pada Juni lalu, Dinkes Padang telah melakukan Intervensi Serentak Penurunan Stunting (ISPS). Gerakan tersebut merupakan aksi bersama dalam mengatasi stunting yang dapat berdampak pada pertumbuhan balita.
Kepala Dinkes Padang, Srikurnia Yati mengatakan, bahwa dari pengukuran yang dilakukan dalam kegiatan intervensi serentak terdapat 58.515 balita yang diukur. Kemudian, sesuai data E-PPGM per 5 Juli 2024, ditemukan 1.569 anak stunting di Kota Padang.
Rincian sebaran anak stunting di 11 kecamatan di Kota Padang, terang Srikurnia, yaitu Kecamatan Koto Tangah terdapat 565 anak stunting, Bungus Teluk Kabung (43), Kuranji (114).
Selanjutnya, Lubuk Begalung (109), Lubuk Kilangan (114), Nanggalo (44), Padang Barat (60), Padang Selatan (131), Padang Timur (134), Padang Utara (63), dan Pauh (192).
Srikurnia menegaskan bahwa Pemko tidak akan membiarkan anak stunting di Kota Padang. Pihaknya sudah melakukan deteksi tumbuh kembang anak dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak yang stunting.
"Semua anak stunting sudah dilakukan pemeriksaan tumbuh kembangnya," ujar Srikurnia dilansir dalam laman Facebook Diskominfo Kota Padang, Rabu (17/7/2024).
Hingga saat ini, kata Srikurnia, terdapat 73 anak yang sudah dirujuk ke RSUD dr Rasidin. Kemudian, 193 anak sudah menerima bantuan Baznas berupa susu yang direkomendasikan dokter spesialis anak.
"Dengan intervensi yang dilakukan, tentunya menjadi evaluasi. Semoga kasus stunting menurun. Selain itu kita juga kita tetap melakukan pengawasan bagi ibu hamil. Sampai bulan Juni ini terdapat kurang lebih 8.700 ibu hamil, 900 di antaranya ada yang anemia," terangnya.
Srikurnia mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan bersama kader, agar ibu yang anemia dan mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) tidak melahirkan anak yang stunting. (*/yki)