Dinkes Sebut Rantai Penyebaran Corona di Sawahlunto Berhasil Diputus

Dinkes Sebut Rantai Penyebaran Corona di Sawahlunto Sudah Berhasil Diputus

Ilustrasi Corona di Sawahlunto (Langgam.id)

Langgam.id - Semua hasil tes swab terhadap warga yang masuk dalam tracking kontak fisik dengan pasien terinfeksi Virus Corona (Covid-19) di Kota Sawahlunto dinyatakan negatif. Dengan demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sawahlunto mencatat bahwa untuk sementara mata rantai penyebaran Corona di Kota Arang tersebut telah terputus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sawahlunto, Yasril menyebutkan, bahwa Kota Sawahlunto sudah beberapa kali tracking dan swab.

"Sejak kasus pasien suspect yang berasal dari Kelurahan Tanah Lapang, itu kita langsung tes swab warga lain yang telah kontak fisik dengan pasien. Hasilnya ternyata memang ada beberapa warga yang positif, namun masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tidak perlu dirawat, hanya kita karantina di BDTBT Sungai Durian. Nah, dari OTG itu kita kembangkan lagi, siapa yang kontak fisik dengan OTG ini, masuk tracking dan kita swab. Hasil swab Jum'at 07 Agustus 2020 hasilnya sudah negatif semua. Dengan itu kita sudah steril kembali," ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Senin (10/8/2020).

Negatifnya semua hasil tes swab itu, maka dinkes tidak lagi meneruskan tracking dan swab.

Baca Juga: 5 Warga Sumbar Kembali Positif Corona, Berasal dari Padang, Agam dan Sawahlunto

Menurut Yasril, saat ini pihaknya lebih konsentrasi karantina para OTG.

"Jadi sekarang kita fokus pada peningkatan stamina dan kesehatan terhadap 14 OTG yang sedang dikarantina di BDTBT. Semoga di hari ke-7 karantina, semua hasil swab mereka negatif," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengingatkan agar jangan sampai lengah dan penerapan protokol kesehatan melemah. Sebab, terputusnya mata rantai penyebaran ini baru bersifat sementara.

"Kita sudah mempelajari bahwa semua kasus Covid-19 di Sawahlunto berasal dari warga yang datang dari luar. Seperti yang kemarin itu kan, datang dari Kalimantan, kemudian Medan dan Padang. Artinya, kita yang di dalam steril. Baru, kalau ada yang datang dari luar membawa Covid-19 ini, maka terjadi penyebaran di dalam kota," ujarnya.

Baca Juga: Sawahlunto Tak Lagi Zona Hijau, 2 Orang Dinyatakan Positif Corona

Oleh sebab itu, kata Deri, pemerintah terus mengimbau agar lebih meningkatkan pemantauan terhadap pendatang dari luar, apalagi dari daerah zona merah. Hendaknya memang diwajibkan mereka yang datang dari luar untuk didata dan diperiksa.

"Kita sedang mempersiapkan rencana untuk melakukan tes swab kepada warga kita yang datang dari luar. Itu kita bahas nanti dalam rapat bersama Forkopimda. Ini upaya kita untuk memastikan bahwa mereka yang datang dari luar ini apakah memang aman dan steril dari Covid-19," katanya. (*/ZE)

Baca Juga

Penampilan Reog Ponorogo Subur Budoyo Memukau Penonton di Penutupan Galanggang Arang #6 Sawahlunto
Penampilan Reog Ponorogo Subur Budoyo Memukau Penonton di Penutupan Galanggang Arang #6 Sawahlunto
Pemetaan Potensi Desa Secara Partisipatif: Kajian Potensi Desa Batu Tanjung, Kota Sawahlunto
Pemetaan Potensi Desa Secara Partisipatif: Kajian Potensi Desa Batu Tanjung, Kota Sawahlunto
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: PT KAI Sumbar operasikan 26 perjalanan selama musim mudik lebaran tahun 2022.
Rayakan Ombilin sebagai Warisan Dunia, Galanggang Arang Dihelat di 7 Kabupaten Kota di Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah melantik Zefnihan sebagai Pj Wali Kota Sawahlunto. Zefnihan merupakan Sekretaris Daerah Sijunjung.
Gubernur Lantik Sekda Sijunjung Zefnihan Jadi Pj Wali Kota Sawahlunto
Mahasiswa dan Dosen Unand Data Potensi Pertanian di Sawahlunto
Mahasiswa dan Dosen Unand Data Potensi Pertanian di Sawahlunto
Melawan Tambang, Merawat Lebah Madu
Melawan Tambang, Merawat Lebah Madu