Dikirim 2.000 Reagen dari Pusat, Unand Akan Periksa Swab Corona Provinsi Tetangga

Kepala Labor Unand

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra memperlihatkan alat dalam pemeriksaan spesimen corona (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang akan mendapat penambahan reagen ekstraksi untuk pemeriksaan sampel swab corona dari pemerintah pusat dan akan dikirim dalam waktu dekat, dengan jumlah sebanyak 2.000 unit.

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Andani Eka Putra mengatakan, ribuan reagen ekstraksi yang datang merupakan bantuan Pemerintah Pusat. Diantaranya dari Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Informasinya hari ini dikirim, BNPB 1.000 dan Kemenkes 1.000 reagen ekstraksi. Tapi, kalau kita sudah terima kiriman pusat ini, kita harus menerima pemeriksaan sampel dari Provinsi tetangga, seperti Jambi dan Bengkulu," ujarnya saat dihubungi Langgam.id, Kamis (16/4/2020) sore.

Menurut Andani, reagen ekstraksi sangat penting dalam pemeriksaan sampel swab corona. Dalam seminggu, pihaknya menghabiskan setidaknya sebanyak 1.500 reagen ekstraksi, sementara sampel swab yang masuk terus bertambah.

"Kan kami ada tiga model reagen, pertama untuk ekstraksi, kedua analisis dan ketiga PCR. Untuk analisis dan PCR cukup, tapi untuk ekstraksi terbatas sekali sekarang. Persoalan stok kami untuk besok hanya untuk 200 sampel lagi," ungkapnya.

Ia menyebutkan, dengan adanya kiriman reagen ekstraksi dari Pemerintah Pusat, setidaknya membantu dalam pemeriksaan swab dalam kurun waktu dua minggu. Namun, apabila reagen ekstraksi habis, akan ada kemungkinan pemeriksaan akan terhenti.

"Setop kalau tidak ada (reagen ekstraksi), tapi kan kalau tidak ada ya. Nah, ini sedang diusahakan, sudah diminta sama orang Jakarta. Untuk besok dan lusa kami masih bisa bekerja," jelasnya.

Hingga saat ini, Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand telah memeriksa sebanyak 1.500 sampel swab tenggorokan dan hidung (spesimen) warga diduga terpapar corona.

Dari ribuan sampel spesimen itu, 55 sampel dinyatakan positif, selebihnya negatif. Pemeriksaan sampel spesimen yang telah dilakukan mulai dari warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Nagari Mandeh Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal dengan Olahan Ikan Teri
Nagari Mandeh Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal dengan Olahan Ikan Teri
Sebanyak 5.100 mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun ini. Lokasi KKN para mahasiswa ini
5.100 Mahasiswa Universitas Andalas Ikuti KKN ke Berbagai Daerah
Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi memastikan bahwa tidak ada kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada tahun ajaran baru
Rektor UNAND Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT
Universitas Andalas (Unand) akan menerima mahasiswa baru untuk Program Doktor Ilmu Akuntansi (PDIA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Unand Buka Program Doktor Ilmu Akuntasi, Tahun Ini Terima Mahasiswa Baru
Mengembangkan UMKM Sagun Bakar: Inovasi Pengolahan Ubi Jalar oleh Fateta Unand dan KWT Lurah Saiyo
Mengembangkan UMKM Sagun Bakar: Inovasi Pengolahan Ubi Jalar oleh Fateta Unand dan KWT Lurah Saiyo
Langgam.id - Lembaga SURI menggelar pameran Pemanfaatan Iluminasi Naskah Kuno Menjadi Motif Kain Minangkabau di Unand.
53 Proposal PKM UNAND Lolos Pendanaan Kemendikbudristek