Di Tengah Pandemi, Ekspor Pertanian Sumbar pada 2020 Naik 53 Persen

Laju Inflasi di Sumbar Stabil Selama Pandemi Corona

Ilustrasi - statistik ekonomi. (Foto: Geralt/pixabay.com)

Langgam.id - Di tengah pandemi Covid-19, ekspor komoditas pertanian Sumatra Barat (Sumbar) pada 2020 tercatat naik 53 persen. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Padang mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor komoditas pertanian unggulan yang signifikan. Ekspor itu terdiri dari manggis, karet, kulit kayu manis, cangkang sawit, bungkil sawit dan produk turunan kelapa.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Padang tercatat fasilitasi ekspor Komoditas pertanian tersebut selama bulan Januari hingga September tahun 2020 sebanyak 432,57 juta ton dengan nilai ekonomis Rp 1,65 triliun.

Kepala Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto mengatakan angka tersebut meningkat sebanyak 53,1 % dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 282,47 juta ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp. 1,65 triliun. Peningkatan terjadi berkat gencarnya Gerakan Tiga kali lipat Ekspor (Gratieks) produk pertanian.

"Gerakan yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mampu menggairahkan potensi agribisnis apalagi ditengah masa pandemi saat ini sehingga komoditas pertanian yang merupakan unggulan Sumbar meningkat,” katanya melalui keterangan tertulis (14/11/2020).

Menurutnya, dalam mendukung Gratieks supaya ekspor komoditas pertanian meningkat dan terus berkelanjutan Karatina Pertanian Padang melakukan percepatan pelayanan tindakan karantina dan juga secara rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.

Ia menjelaskan, keberhasilan meningkatkan komoditas eskpor pertanian ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah yang baik. Kemudian kerjasama petani serta pelaku usaha yang sinergis, sehingga produk berkualitas dan pasar terus berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan untuk mengawal Gratieks di masa pandemi ini sektor pertanian harus mampu menjadi penopang ekonomi.

Pihaknya melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.

“Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin di negara tujuan,”ujarnya. (Rahmadi/SS)

Baca Juga

Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat