Langgam.id - Peta politik jelang Pilkada Kabupaten Solok 2020 semakin dinamis. Bakal pasangan calon (Bapaslon) Desra Ediwan Anantanur dan Agus Syahdeman (ASD) gagal bersama hingga mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
ASD memilih mundur dari proses pencalonan sebagai balon wakil bupati. Padahal, Desra-ASD sudah bertukar "cincin" untuk berpasangan dan akan maju bersama. Bahkan, ratusan baliho mereka berdua telah menghiasi hampir setiap sudut kecamatan di Kabupaten Solok.
Desra dan Agus mengakhiri janji bersamanya ke panggung Pilkada Kabupaten Solok di sebuah rumah kawasan Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Minggu (2/8/2020) sekitar pukul 17.45 WIB.
Perpisahan itu disaksikan oleh kader dari partai Golkar, Hardinalis Kobal. Kemudian sejumlah tim dan kader dari Partai Demokrat.
Menurut Agus, dia memilih mundur karena belum jelasnya arah dan sikap politik Demokrat dalam Pilkada Kabupaten Solok. Dia tak menampik, partai yang telah membesarkannya itu berpotensi mendukung kandidat lain.
"Arah-arahnya itu sudah ada (Demokrat mendukung kandidat lain). Daripada nanti mundur di hari H, lebih baik hari ini. Saya tidak ingin mengorbankan pak Desra," kata Ketua Partai Demokrat Kabupaten Solok itu, usai menggelar pertemuan itu.
Agus membantah dia mundur mendampingi Desra karena persoalan pribadi. Dia menegaskan, keputusan hengkang tak lebih karena mengikuti haluan partai.
"Secara pribadi, tidak ada persoalan, karena kita maju dengan kendaraan partai, tentunya kita mengikuti arahan partai. Sampai sekarang kita belum dapat rekomendasi partai," katanya.
Meski begitu, Agus yang pernah gagal di Pilkada 2015 itu tetap mendukung Desra maju di Pilkada Kabupaten Solok. Tersebab partai, dia juga tidak menampik berkemungkinan maju mendampingi kandidat lain.
"Secara pribadi, tidak ada persoalan antara Agus Syahdeman dengan Desra Ediwan. Kita hanya kader partai yang harus selalu siap dengan keputusan partai," tuturnya.
Ditinggal ASD merupakan kali kedua Desra harus berpisah dengan calon pasangannya menuju Pilkada 2020. Sebelumnya, Desra juga telah menyebar baliho dengan Sabrana. Keduanya pun akhirnya berpisah dan Desra mengklaim semuanya berpisah secara baik-baik.
Memang, kata Wakil Bupati Solok periode 2005-2015 itu, dia cukup terkejut dengan keputusan yang diambil Agus Syahdeman. Namun, sepanjang perpisahan ini tidak karena persoalan pribadi, dia tetap berbesar hati dan menerima keputusan Agus.
"Kami berdua tidak ada masalah, namun kalau memang ada tekanan dari partai, itu memang di luar kehendak bersama. Intinya, tidak ada persoalan antara kami berdua. Dulu Agus Syahdeman datang baik-baik dan saat ini pamit juga baik-baik," katanya.
Meski tidak jadi bersama, Desra mengaku tetap optimis menatap Pilkada Kabupaten Solok. Dalam waktu dekat, dia akan membangun komunikasi dengan bakal kandidat lain. Apalagi, ada sejumlah kandidat yang juga memberikan sinyal kuat untuk berpasangan dengan Desra.
Target utama Desra memang mencari pasangan di daerah Kabupaten Solok bagian tengah. Apalagi, di kawasan tengah belum nampak muncul adanya bakal calon bupati. Setidaknya, ada sekitar lima nama yang berpotensi mendampingi Desra.
"Insyaallah kita tetap fokus maju dan menjalin komunikasi dengan parpol lain," kata Sekretaris Partai Golkar Sumbar itu. (ICA)