Langgam.id - Seorang petani ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali plastik di kebun tebu, kawasan Paambean Jorong Padang Gelanggang, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).
Peristiwa yang menggemparkan warga ini terjadi Rabu (14/8/2019). Pilunya, jasad Sabarudin (66) pertama kali ditemukan istrinya sendiri Ernawati (55).
Kapolres Agam Ferry Suwandi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kasus ini murni gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Korban mempunyai penyakit depresi atau merasa ketakutan yang tidak menentu. Korban sudah lebih tiga kali hilang dari rumah. Ia terus berusaha lari dari rumah," kata Ferry dalam keterangan persnya, Kamis (15/8/2019).
Dari keterangan saksi yang tak lain adalah anak korban mengatakan, jika sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, korban masih berada di rumah dan berkomunikasi. Korban juga sempat bercerita bahwa merasa masih dikejar- kejar orang.
Sekitar pukul 05.00 WIB, ketika akan melaksanakan salat subuh, istrinya sudah tidak lagi melihat korban di dalam kamar. Pihak keluarga pun mencari korban usai salat subuh, namun tak kunjung ditemukan.
“Korban ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB di kebun tebu miliknya yang berjarak sekitar 15 meter dari kediamannya. Istrinya melihat korban tergantung di pohon salam dengan leher terikat dengan seutas tali plastik dalam posisi bersimpuh dan sudah tidak bergerak," kata Kapolres.
Ferry mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan dokter di Puskesmas Matur, tidak ditemukan kejanggalan- kejanggalan lain yang terdapat pada tubuh korban. Selanjutkan korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
“Atas kejadian ini keluarga korban menerima dengan ikhlas dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut secara hukum," pungkasnya. (*/Irwanda)